Organisasi Pembelajar

Rasa yang pas, tatanan meja yang mulai baik, cara menyapa yang makin hangat, catatan keuangan yang semakin rapih, peralatan yang higinis hingga tata organisasi yang makin kuat. Setiap detail perubahan yang baik adalah tanda sebuah organisasi yang belajar, tak begitu saja lahir dengan sempurna.

Begitu menikmati setiap detail aksi yang semakin baik, tidak melompat langsung pada titik ekspektasi teratas.

Mengurai rencana pada garis horizontal, membaginya jadi beberapa tahap dan menekuninya dengan kesungguhan selalu membuktikan bahwa keetekunan yang terukur menghasilkan progress yang baik. Bersaing bukan semata‑mata dengan kompetitor, tapi dengan goals yang kita tuliskan diawal dan mengawalnya hingga tuntas membuahkan keberhasilan sesungguhnya.

Learning organization, adalah organisasi yang memperkenankan kesalahan sebagai wadah belajar, karena salah biasanya mengakselerasi proses empatinya. Empati yang baik akan jadi energi untuk belajar lebih keras namun menyenangkan.

Kala organisasi dituntut kesempurnaan pada setiap detailnya justru mematikan kreatifitas, terkungkungnya eksplorasi dan awal dari kematian inisiatif kolektif. Tantanglah dengan kemajuan yang lebih baik setiap saatnya, walau setiap titiknya pun menghadirkan dinamika yang kadang menghadirkan rasa sakit, hanya akan lebih banyak menghadirkan kebahagiaan jika memandangnya sebagai proses belajar.

Makan siang di @cateringsedap_bununung banyak memberikan insight hari ini, bahwa manusia itu sungguh bertumbuh, dan sebuah kewajiban bagi kita memberikannya tempat tumbuh yang sehat, menuai banyak kebermanfaatkan bagi sesama.
#janganlelahberproses

Lompat Bareng!

Yang awalnya saling menjadi teman berbicara satu sama lain tempat curcol, sebagai individu yang sama‑sama memiliki gerbong tim dalam wadah wirausaha, masa pandemik ini memang keras! Tapi punya teman berdiskusi yang awalnya saling bercerita dan berbagi semangat lama kelamaan menemukan pola yang tampaknya bisa saling melengkapi! Kesulitan memang paling pas dihadapi dengan saling kolaborasi.

Ngga sebentar memang, kesana kemari jadi teman ngopi, memetakan kekurangan dan kelebihan usaha masing‑masing itu memang perlu proses, gagasan dan momentum itu memang dibangun dengan melakukan komunikasi intens kemudian saling membuka diri untuk jadi puzzle pelengkap yang baru karena kepingan puzzle lama tak terasa berguguran pula di masa pandemik ini.

Setelah masa sulit selalu ada masa terang, kami selalu yakin itu. Selalu ada harapan yang memang dijanjikanNya bagi orang‑orang yang tak berhenti dalam ikhtiarnya.


Masa pandemik ini memang seperti Roller Coaster, walau tegang tapi tetap seru juga menikmati dinamikanya. Jika melihat model Roller Coster of Change ada saatnya kita tiba dititik “Needing to let go” ambil keputusan dan mau mencari hal baru. Ada saatnya kekuatan berproses itu menemukan struktur‑struktur baru membuahkan perjalanan baru yang tak diduga‑duga!

Terimakasih kawan‑kawan kolebs seru dimasa pandemik ini, seru juga kita lanjutkan untuk melompat bareng!

Tempat Tumbuh

Tempat ini memang tempat tumbuh, disemai dengan penuh hasrat menjadi teman tumbuh. Ditempat ini kami tak banyak memilih, kala yang lain mengajukan sederet kriteria agar dapat tumbuh bersama, kami tidak. Siapapun bisa belajar.⁣

Beberapa orang mengatakan kami menerima kawan‑kawan bergolongan “under previllage” apakah tak lelah?” Ujarnya. Saya tak suka label itu, saya lebih suka memberikannya dignity, bahwa mereka adalah generasi bangsa yang layak dibukakan kesempatan menemukan jati dirinya.


Sebenarnya sederhana saja yang dilakukan, menjadi teman tumbuh, memberikan secuil periode waktu untuk menjadi periode waktu dimana mereka mampu menikmati proses “life‑changing‑nya”, menemukan bahwa mereka adalah individu‑individu berdaya yang kuat dengan cara berpikirnya. ⁣

Mengenalkannya dengan cara‑cara berpikir & bertindak baru yang relevan dengan jamannya namun tak meninggalkan kodratnya sebagai manusia untuk tetap kaya akan empati.⁣

Tempat ini adalah tempat dimana kawan‑kawan muda banyak menemukan kekuatan dirinya, masuk berlatih dan kemudian melangkahkan kakinya kembali dengan ide‑ide baru dan kapasitas yang cukup untuk menjadi individu baru yang mandiri.⁣

Proses belajarnya memang beda, dibenturkan dengan kenyataan sekaligus dibawa dengan cara‑cara berpikir yang tak lazim didapatkan dibangku formal. Seringkali ini menjadi beban dinamika, kala pemikiran baru bersebrangan dengan beban masa lalu dan pendidikan formal.⁣

Hasrat menumbuhkan itu mungkin sudah begitu dalam, ditempa dinamika beragam justru menghadirkan banyak pengetahuan baru. Ingin rasanya mengajak kawan di luar sana, untuk bersama‑sama menyadari bahwa ada fase tumbuh sebelum seseorang itu menemukan momentumnya. Jangan lupa berikan mereka wadah bertumbuh, tak melulu individu itu langsung tumbuh dengan kehebatan & kapasitasnya kemudian memetiknya tanpa peduli proses dibelakangnya.

Tempat tumbuh, menyediakan lahan tempat tumbuhnya beraneka bunga yang disemai sejak dini, siap menyiraminya, ditempatkannya dengan hati‑hati. Hingga akhirnya Ia tumbuh cantik kemudian menebarkan bibit‑bibit kebermanfaatan lebih banyak. Selamat datang di Kebun Mimpi.

UMKM Vs StartUp?

Jika kamu ingin disebut, “Sebagai apakah usaha yang kamu rintis, StartUp atau UKM?” Bedanya apa ya, mungkin bedanya di “perasaan” 😂 Cari lagi literatur apa yang membedakan UKM dengan StartUp?⁣ ⁣⁣

Membaca tulisan Hermawan Kertajaya yang membedakan keduanya terletak pada kreativitas. Jika UKM, menganggap pembiayaan sering kali mendominasi pemikiran sebagai kebutuhan primer UKM sehingga mereka dapat memperluas produksinya.⁣⁣
⁣⁣
Disisi lain, StartUp melakukan beragam ideasi untuk mampu mengidentifikasi pasar yang tepat dan membangun diferensiasinya 🧐 Kebanyakan Startup juga memberikan kebebasan bagi timnya untuk bereksplorasi kemampuan kreativitasnya. Tapi, keduanya memiliki kesamaan urgensi, yakni sama‑sama perlu melatih jiwa kewirausahaannya ✊
⁣⁣
Sikap entrepreneurial juga adalah modal mahal seseorang, apalagi dalam menghadapi masa sulit saat ini. Untuk menjadi pemenang, yang harus dilakukan memang mengasah dan mempertajam intusi. Intuisi memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan. Selalu melatih diri untuk melihat peluang bahkan disaat krisis sekalipun.⁣⁣ Pivot bisa jadi jawaban.
⁣⁣
Dalam bukunya, Citizen 4.0, Hermawan mengatakan bahwa jiwa kewirausahaan ini membuat seseorang dapat melihat kesempatan, bukan cuma sekedar ikut‑ikutan tren, tapi juga mengambil resiko.⁣⁣
⁣⁣
Postingan hari ini saya ingin memperlihatkan sebuah usaha yang dapat dikategorikan sebagai UMKM tapi juga sebagai StartUp. Bagaimana usaha ini berkembang dan dalam perjalanannya menemukan penguatan individu & proses bisnisnya? ⁣⁣
⁣⁣
Dalam perjalanan bisnis terutama yang berjalan dari awal, saya mengidentifikasinya dengan konsep 5+1 Development Model, hasil pengamatan bertahun‑tahun bagaimana meningkatkan kemampuan mengembangkan usahanya (Purnomo, 2018)🤸🏿‍♀️

Dimulai dengan 1) keberanian beraksi, 2) kemampuan menciptakan value, 3) menemukan momentum, 4) pivot, kemudian 5) menjaga keberlanjutannya. Tahapan berikutnya 6) mereplikasikan kemampuannya untuk menyebarkan kebermanfaatnnya.⁣🚀
⁣⁣
Tidak mudah mengawinkan kreativitas dengan kemampuan produksi & menyeimbangkannya. Seperti dilakukan @ngaputindonesia yg juga jadi salah satu bab di buku #janganlelahberproses , semangaat🏋️‍♂️