Accountability Ladder

Tiba-tiba dapat tugas yang tidak dipahami sama sekali, bagaimana caranya agar kita bisa menuntaskannya? Inilah saatnya kita coba naik via Tangga Akuntabilitas✈️

Tangga Akuntabilitas atau “Accountability Ladder” adalah konsep penting dalam literatur bisnis & kepemimpinan, membantu individu dan organisasi meningkatkan akuntabilitasnya. Menapaki tangga ini dimulai dari tingkat dasar di mana seseorang tidak sadar atau menyangkal adanya masalah. Mereka mungkin tidak mengenali tugas atau tanggung jawab yang ada di depan mereka🥹

Tahap berikutnya melibatkan menyalahkan orang lain atau situasi atas masalah yang terjadi. Ini adalah respons umum ketika seseorang mengakui adanya masalah tetapi tidak mau bertanggung jawab penuh. Ketika individu mulai menyadari masalah namun merasa tidak mampu menghadapinya, mereka cenderung membuat alasan untuk menghindar🙂‍↔️

Selanjutnya, pada tingkat menunggu dan berharap, individu berharap masalah akan terselesaikan dengan sendirinya tanpa tindakan proaktif. Ini adalah fase pasif yang penting dihindari untuk mencapai tingkat akuntabilitas yang lebih tinggi. Pada tahap memahami, individu mulai memahami apa yang sebenarnya diinginkan dan diharapkan dari mereka🥸

Ambil tanggung jawab penuh & punya komitmen adalah langkah penting berikutnya, cari solusi kreatif & berpikir secara proaktif untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Ambil keputusan secara mandiri & memastikan langkah-langkah yang diambil tepat menunjukkan kemajuan signifikan dalam tangga akuntabilitas🤓

Pada tahap tertinggi, individu bertindak dengan tanggung jawab & kreativitas tinggi, memastikan inovasi & perbaikan berkelanjutan. Di sini, mereka tidak hanya menyelesaikan tugas tetapi juga menciptakan dampak positif jangka panjang bagi organisasi😎

Ngga semua orang langsung menguasai konsep ini; prosesnya memerlukan waktu & usaha. Kita semua perlu belajar merangkak naik, mau belajar dan memahami hingga bisa menyelesaikan tugas dengan efektif. Dengan menapaki Tangga Akuntabilitas, individu dan organisasi dapat mencapai hasil yang lebih baik, menciptakan budaya kerja yang produktif dan harmonis, serta menghadapi berbagai tantangan dengan lebih efektif🚀

More Vs Less

“Rasanya sudah kerja keras, tapi kok nggak selesai-selesai? Bayangkan jika setiap usaha kecilmu bisa menghasilkan dampak besar tanpa harus merasa lelah dan kehabisan waktu. Itulah kekuatan Barokah dalam hidup kita!” 🎁

Koefisien Barokah dalam Produktivitas

Koefisien Barokah dalam produktivitas menggambarkan bagaimana berkat dari Allah dapat memperbesar hasil usaha kita.

Dalam formula sederhana Muhammed Faris:
β(Energi) x β(Fokus) x β(Waktu) = β(Hasil),

di mana koefisien β melambangkan Barokah yang meningkatkan efektivitas setiap elemen usaha kita.

Misalnya, seseorang yang memulai hari dengan doa dan niat baik sering kali merasakan bahwa waktu mereka terasa lebih panjang dan produktif. Pekerjaan yang biasanya memakan waktu lama dapat diselesaikan dengan cepat dan hasilnya lebih memuaskan.

Dalam konteks pekerjaan, Barokah bisa berarti hubungan kerja yang harmonis dan keputusan strategis yang tepat, yang meningkatkan efisiensi dan hasil kerja. Seorang profesional yang bekerja dengan jujur dan berdedikasi serta berdoa untuk kesuksesan yang halal sering kali melihat kemajuan karier yang signifikan, berupa promosi dan peluang baru.

Barokah juga mempengaruhi aspek non-material seperti ketenangan batin dan kebahagiaan. Orang yang hidup dengan Barokah dan mencari Ridha Allah cenderung merasa lebih damai & puas dengan kehidupan mereka, meskipun secara material mungkin ngga berlebihan.

Untuk meraihnya, penting banget untuk memulai tiap tindakan dengan niat ikhlas mencari Ridha Allah, memperbanyak doa & dzikir, berbuat baik kepada orang lain, menjaga kejujuran & integritas, menjaga hubungan baik. Menuntut ilmu dengan niat memperbaiki diri & membantu orang lain juga bisa bawa keberkahan dalam pengetahuan yang kita peroleh.

Bersyukur dan bersabar dalam menghadapi ujian hidup akan membuka pintu rezeki dan keberkahan lebih lanjut. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat meraih Barokah yang akan meningkatkan produktivitas dan membawa hasil yang eksponensial, menjadikan setiap usaha kecil menghasilkan dampak besar dan berkelanjutan. Mencari dan mempertahankan Barokah adalah kunci untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan dan bermakna dalam hidup.❤️

Fixed Vs Flexible

Bayangkan sebuah perusahaan taksi terkemuka di Indonesia tiba-tiba menghadapi pesaing baru yang revolusioner. Inilah yang dialami Bluebird ketika Gojek muncul dengan model bisnis berbasis aplikasi. Alih-alih panik dan berubah tergesa-gesa, Bluebird memilih jalan berbeda—berubah dengan hati-hati dan terstruktur🙏🏻

Perubahan dalam organisasi bukanlah hal mudah. Banyak yang berpikir perubahan bisa cepat dilakukan, tetapi perubahan yang tergesa-gesa sering kali membawa kekacauan. Transformasi sukses memerlukan waktu, perencanaan, dan tahapan yang jelas🎯

Bluebird menyadari perlunya perubahan untuk bertahan. Mereka mulai dengan menilai kebutuhan perubahan dan menetapkan visi serta strategi yang jelas. Langkah ini memastikan semua orang dalam organisasi tahu mengapa perubahan diperlukan dan apa tujuan yang ingin dicapai. Dengan pemahaman solid, mereka bisa memulai perjalanan perubahan dengan percaya diri😎

Bluebird kemudian mengimplementasikan strategi yang direncanakan. Mereka meluncurkan aplikasi pemesanan taksi online dan bekerja sama dengan platform digital lainnya. Ini bukan langkah mudah, tetapi mereka memastikan semua orang dalam organisasi terlibat dan mendukung perubahan ini. Komunikasi efektif menjadi kunci memastikan semua anggota tim memahami perubahan dan peran mereka dalam proses ini🤩

Namun, implementasi saja tidak cukup. Bluebird fokus memastikan perubahan tertanam dalam budaya organisasi. Mereka memberikan pelatihan tambahan kepada karyawan dan terus mengevaluasi untuk memastikan perubahan berjalan sesuai rencana. Penguatan perubahan ini penting agar transformasi yang dilakukan berkelanjutan dan bukan sementara🤓

Kini, Bluebird berhasil bertransformasi menjadi bagian ekosistem digital modern. Mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan model bisnis baru yang relevan dengan kebutuhan zaman. Transformasi ini menunjukkan bahwa perubahan yang dilakukan hati-hati dan terencana bisa membawa hasil luar biasa🎉

Kisah Bluebird mengajarkan bahwa perubahan tidak bisa dilakukan tergesa-gesa. Dengan pendekatan terstruktur dan sabar, perubahan bisa menjadi jalan menuju kesuksesan & pertumbuhan berkelanjutan❤️

Belajar Design Thinking belum tentu menjadikan kita seorang Design Thinker

Belajar Design Thinking belum tentu menjadikan kita seorang Design Thinker. Jadi, bagaimana caranya?

Seringkali, kita belajar sesuatu langsung menuju ke bagian “what” tanpa memahami hakikatnya. Dalam belajar Design Thinking, banyak yang fokus pada metode tanpa menginternalisasi nilai-nilai dasar seperti empati, kolaborasi, keterbukaan, dan inklusivitas. Tanpa pemahaman ini, kita cenderung menggunakannya untuk kepentingan sesaat, tanpa menghasilkan perubahan signifikan atau inovasi mendalam.

Dalam ilmu apapun, penting untuk memahami hakikat, fundamental, dan filosofi dasar ilmu tersebut. Dengan pemahaman ini, kita bisa mengaplikasikan ilmu secara bijak dan relevan.

Memahami esensi atau tujuan di balik suatu ilmu memungkinkan kita melihat gambaran yang lebih besar dan bagaimana ilmu tersebut bisa digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Contohnya, ketika membaca buku, penting untuk mengetahui siapa penulisnya dan mengapa ia menulisnya. Memahami latar belakang dan motivasi penulis memberikan konteks penting yang membantu kita memahami “why” di balik informasi yang disampaikan. Ini memantik semangat belajar dan membuat kita lebih terlibat, memberikan wawasan lebih dalam tentang materi yang dipelajari.

Memahami “why” atau alasan di balik sebuah ilmu sebelum belajar “how” dan “what” menghadirkan perubahan cara berpikir yang fundamental. Ini menciptakan keinginan kuat untuk terus mengasah dan mendalami ilmu tersebut. Mengerti alasan dan tujuan mendasar di balik suatu ilmu membantu kita lebih terlibat dan berkomitmen dalam proses pembelajaran, serta lebih fleksibel dan kreatif dalam menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah.

Dengan memahami hakikat ilmu yang dipelajari, kita tidak hanya akan menjadi lebih mahir dalam menerapkannya, tetapi juga dapat menciptakan perubahan signifikan dan berkelanjutan.

Pendekatan belajar ilmu dengan memahami “why” terlebih dahulu sebelum “how” dan “what” memberikan dasar yang kuat dan mendalam. Ini membawa kita pada kemampuan untuk memiliki energi belajar yang lebih besar, membuat dampak yang lebih besar, dan terus membuat kemajuan yang signifikan.

Siap menjadi Design Thinker?🚀

5 Japanese Techniques

Dalam dunia inovasi yang cepat berkembang, keterampilan kepemimpinan adalah kunci bagi terjadinya perubahan positif & sampai dengan tujuan. Yok kita coba gabungkan lima teknik Jepang—Kaizen, Shoshin, Kintsugi, Ikigai, dan 5S Philosophy—biar bisa lebih komprehensif jadi katalis kemajuan🚀

a) Kaizen menekankan perbaikan berkelanjutan melalui perubahan kecil. Ini mendorong pemimpin untuk terus mencari cara meningkatkan proses, produk & layanan. b) Prinsip Shoshin, atau “pikiran pemula,” melengkapi Kaizen dengan mengajarkan keterbukaan terhadap ide-ide baru. Organisasinya dipimpin dengan pertanyaan, pengamatan, sekaligus mendengarkan, mencipta lingkungan yang menghargai kreativitas, eksploratif!🇮🇩

Saat menghadapi tantangan, c) Prinsip Kintsugi mengajarkan kita melihat kegagalan sebagai kesempatan belajar. Filosofi ini membantu tim melihat setback sebagai bagian dari perjalanan inovasi, membangun resiliensi & semangat untuk terus mencoba. Ini sejalan dengan Kaizen yang mendorong perbaikan berkelanjutan, di mana setiap kegagalan justru peluang untuk tumbuh📈

Yang paling terkenal tentu d) Ikigai, berarti “alasan untuk hidup,” membantu individu menemukan tujuan mereka. Membantu tim menemukan keseimbangan antara apa yang mereka cintai, kuasai, dibutuhkan & bisa berpenghasilan karenanya, ini meningkatkan motivasi & keterlibatan. Menguatkan budaya Shoshin, di mana tiap anggota merasa dihargai & termotivasi untuk berkontribusi dengan ide-ide inovatif🎯

e) 5S Philosophy menawarkan metodologi untuk menjaga lingkungan kerja efisien, bersih & aman. Prinsip menyortir, menata, membersihkan, standarisasi & mempertahankan menciptakan tempat kerja yang teratur & kondusif untuk berinovasi. Lingkungan kerja yang teratur, bersih tidak cuma meningkatkan efisiensi tapi juga memberikan ruang bagi kreativitas untuk berkembang, memperkuat penerapan Kaizen dan Shoshin✈️

Coba deh teknik ini, bikin budaya jadi lebih bisa saling dukung perbaikan & terjaga keberkelanjutannya, eksploratif, kreatif, resilien, tahu makna, jadi optimal hasilnya. Teknik-teknik penting sekali jadi referensi agar bisa membantu mengelola tim dengan lebih efektif & mendorong inovasi yang punya dampak & sustain!🥊

Innovation Sweet Spot

Menciptakan produk ngga cuma untuk memenuhi kebutuhan loh! Tapi juga untuk berkontribusi positif bagi lingkungan & masyarakat. Ini namanya “Innovation Sweet Spot” yang menekankan bahwa inovasi harus mempertimbangkan desirability (keinginan), viability (kelangsungan bisnis), feasibility (kelayakan teknologi), dan integrity (dampak sosial dan lingkungan). Perubahan ini didorong oleh kesadaran konsumen, regulasi & tantangan global yang makin intens🤯

Konsumen sekarang jadi peduli dengan dampak sosial & lingkungan dari sebuah produk, bikin perusahaan berupaya menunjukkan tanggung jawab sosialnya. Pemerintah makin ketat juga mengatur praktik bisnis berkelanjutan, sementara tantangan global menuntut usaha juga aktif mengatasi masalah lingkungan & sosialnya 🙄

Integritas membangun kepercayaan dengan pelanggan & pemangku kepentingan, jadi variable keunggulan kompetitif penting. Bisnis yang beroperasi dengan integritas cenderung bisa berjalan tahan lama karena mempertimbangkan risiko lingkungan & sosial, dalam jangka panjang mengurangi risiko & biaya. Praktik ESG (Environmental, Social, and Governance) bikin usaha jadi mudah menarik talenta & investor📈.

Misal, perusahaan pertanian yang mengembangkan produk pangan organik harus mempertimbangkan integritas. Produk harus sehat & bebas pestisida (desirability), harga jual menguntungkan (viability), & teknik organik dapat diterapkan secara luas (feasibility). Selain itu, metode pertanian harus ramah lingkungan, menjaga kesuburan tanah, & memberikan upah adil kepada petani (integrity)🫡

Integritas sekarang jadi elemen krusial. Inovasi yang mempertimbangkan integritas jadi jaminan buat meningkatkan reputasi, kepercayaan & keberlanjutan bisnisnya.

Dalam konsep “Innovation Sweet Spot” di mana keinginan konsumen, kelangsungan bisnis, kelayakan teknologi & integritas bertemu, Inovasinya jadi berhasil!🎉

Di Indonesia 🇮🇩 , integritas sekarang kok jadi sering kali terabaikan 😭karena berbagai kepentingan jangka pendek. Namun, bagi kamu! anak muda yang masih kental dengan idealisme, semoga bisa jadi agen-agen perubahan yang bisa mencipta lebih banyak inovasi berkelanjutan di masa depan. Aamiin!😇😇 cc @youngimpactgenerator ❤️

Era Linier Vs Era Non Linier

Jika ada orang yang bertanya “Uangnya dari mana?” bisa dipastikan individu ini cukup memerlukan penyesuaian cara berpikirnya agar bisa tetap relevan di era saat ini, karena saat ini segala sesuatu jadi tak linier, malah makin non linier yang bagi sebagian besar orang tak masuk akal. Pertanyaan kritis sekarang bukan tentang uangnya dari mana, tapi proses bisnis, bagaimana model bisnisnya, lebih jauh lagi adalah bagaimana ekosistemnya dirancang?😎

20 tahun terakhir, dunia memang berubah yang radikal, disrupsi, sulit bagi kebanyakan segera menyesuaikan cara berpikirnya, apalagi yang bergelut di dunia bisnis makin Ia tak bisa mengejar ketertinggalannya makin banyak kebingungan muncul.

Jadi apa sebenarnya yang terjadi 20 tahun terkahir ini?

1. Disrupsi Produk:
Hingga 2000an, disrupsi produk memang mendominasi, tapi di tahun-tahun berikutnya inovasi & perubahan dalam kategori produk terjadi dengan lambat & cenderung konstan.

2. Disrupsi Layanan:
Setelah tahun 2000an perkembangan jasa layanan mengalami peningkatan disrupsi yang signifikan antara tahun 2000-2020, tapi kemudian jadi lebih stabil setelahnya. Ini mencerminkan adaptasi layanan terhadap kebutuhan konsumen yang berubah & bergeser menuju model yang lebih efisien & responsif.

3. Disrupsi Platform:
Kategori platform menunjukkan peningkatan disrupsi yang tajam rentang & terus meningkat tahun 2000-2020 hingga seterusnya. ini tandanya, platform digital & teknologi sudah menjadi pendorong utama perubahan dalam cara bisnis beroperasi, berinteraksi dengan konsumen & menciptakan nilai.

4. Disrupsi Ekosistem Bisnis:
Lepas era Covid-19, disrupsi jadi sangat beda! istilah ekosistem bisnis jadi disrupsi yang paling signifikan, menandakan bahwa jaringan kompleks dari berbagai entitas yang kolaboratif jadi model bisnis paling penting di era ini. Ekosistem bisnis punya peran kunci dalam mendorong inovasi & menciptakan nilai baru di pasar yang semakin terhubung & terintegrasi.

Makin kompleks & tinggi interkonektivitasnya, gimana udah siap?🚀

Innovation Theater” & “Actual Innovation

Saat ini, banyak kampus, organisasi yang mengklaim paling inovatif, padahal kenyataannya tidak. Jangan-jangan organisasi kita juga begitu! Yuk, bahas bedanya “Innovation Theater” & “Actual Innovation”.

Inovasi sejati perlu dipahami karena sering kali kita terjebak dalam “kata” inovatif yang sebenarnya ngga menghasilkan dampak nyata. Innovation Theater merujuk pada tindakan yang tampak inovatif tetapi tidak menghasilkan perubahan. Berikut ciri-cirinya:

1. Pameran Superfisial:🥳
Fokus pada kegiatan seperti hackathons & lab inovasi tanpa hasil konkret. Aktivitas ini lebih mengutamakan penampilan & kesan sementara daripada mencapai tujuan nyata. Banyak organisasi menggunakan hackathons / sesi brainstorming glamor hanya untuk menunjukkan bahwa mereka “berinovasi” tanpa mengimplementasikan ide-idenya.

2. Kurangnya Dampak Nyata:🤓
Tidak ada perubahan signifikan / nilai tambah yang dihasilkan. Meski terlihat sibuk & penuh aktivitas, tidak ada solusi konkret / hasil bermanfaat bagi perusahaan / masyarakat. Ide-ide sering kali berhenti di papan tulis & tidak pernah diwujudkan.

3. Simbolisme:🥸
Lebih fokus pada simbol / ritual daripada tujuan bisnis nyata. Ini bisa berupa jargon inovasi, publikasi media, / pameran teknologi tanpa substansi nyata (Garcia & Calantone, 2002).
Sebaliknya, Actual Innovation adalah proses yang menghasilkan perubahan nyata & terukur dalam organisasi. Berikut adalah beberapa ciri utama:

1. Hasil Nyata:😎
Menghasilkan produk, layanan, / proses baru yang memberikan nilai tambah & meningkatkan efisiensi berdasarkan kebutuhan nyata (Voss et al., 2006).

2. Implementasi & Eksekusi:🎯
Ide-ide diuji, disesuaikan, & diterapkan hingga menjadi solusi yang bermanfaat (DiMaggio & Stenberg, 1985).

3. Dampak Bisnis:📈
Inovasi memberikan dampak terukur, seperti peningkatan pendapatan / pengurangan biaya, membawa perubahan positif dalam keuntungan & efisiensi (Drucker, 1998).

Innovation theater fokus pada penampilan tanpa hasil nyata, sementara actual innovation menghasilkan perubahan konkret yang meningkatkan nilai. Penting untuk memastikan inovasi yang dilakukan benar-benar berdampak nyata, bukan sekadar simbolisme! Ayo kongkretkan !🚀

The Barakah Effect

Sering kali istri saya berkata, “Wah, saya menikahi seseorang dengan Hustle Culture!” Kemudian banyak terjadi argumen terkait itu, karena ada banyak perbedaan yang tak terlihat terutama dari aspek niat, tujuan, fokus, dan hal lainnya.

Membuka buku “The Barakah Effect” oleh Mohammed Faris rasanya menggambarkan apa yang perlu dijelaskan terkait ini. Budaya Barakah dan Hustle Culture adalah dua pendekatan hidup yang sangat berbeda. Pendekatan Barakah berpusat pada Allah SWT dan didorong oleh tujuan serta dampak positif, sementara pendekatan Hustle berpusat pada ego dan kesuksesan pribadi. Individu dengan pendekatan Barakah lebih fokus pada kehidupan setelah mati dan mencari penerimaan dari Allah SWT, berbeda dengan mereka yang lebih berorientasi pada hasil dunia.

Pola pikir berkelimpahan membuat seseorang merasa cukup dan bersyukur, sedangkan pola pikir kelangkaan membuat mereka tidak pernah puas dan selalu mencari lebih banyak. Fokus dalam pendekatan Barakah membantu seseorang tetap konsentrasi pada tugas, sementara dalam pendekatan Hustle, gangguan sering mengalihkan perhatian mereka. Individu yang mengikuti pendekatan Barakah didorong untuk senantiasa bersyukur dan menghargai ketenangan serta presence-nya saat ini, sedangkan mereka yang lebih mencari pengakuan dan merasa perlu untuk selalu sibuk.

Rasa tanggung jawab dan akuntabilitas tinggi dibandingkan dengan rasa hak dalam pendekatan Hustle. Usaha kecil tapi konsisten lebih dihargai dalam pendekatan Barakah, sementara pendekatan Hustle cenderung mengutamakan perubahan besar dan sering berpindah-pindah fokus.

Memahami perbedaan ini akan membantu menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan bermakna, mengarahkan kita untuk lebih menyelaraskan tujuan hidup dengan nilai spiritual, mempraktikkan syukur, fokus pada kualitas, mencari ketenangan, mengembangkan pola pikir kelimpahan, membangun tanggung jawab, dan melakukan usaha kecil yang konsisten. Menyelaraskan profesionalisme dengan pendekatan Barakah memerlukan komunikasi terbuka, diskusi tentang tujuan serta nilai bersama, dan kesadaran untuk bekerja dengan integritas serta dedikasi untuk mencapai kesuksesan yang seimbang dan punya makna yang dalam❤️

Teoritis Vs Konkret

Selalu gemas dan tersenyum simpul dengan kawan-kawan yang bilang kongkretkan dong! Ah kamu kebanyakan konsep!

Ada sesuatu hal yang paling kami senangi dalam ekosistem ini, yakni bergagasan, kemudian merangkainya menjadi gambaran besarnya, melengkapi dengan strategi membangunnya dengan cara-cara baru serta menginventarisir simpul-simpul katalisatornya.

Sering kali juga kami dianggap teoritis, dan atau bahkan terlalu banyak nge-gas bereksperimen. Justru kami berupaya menyeimbangkan, menyandingkan gagasan dengan eksprimennya dengan segera.

Istilah kongkret justru sangat erat dengan ekosistem kaya gagasan ini. Namun yang membedakannya adalah, dibalik ini ada kerangka-kerangkan berpikir yang digunakan. Basis ilmu pengetahuan, pendekatan-pendekatan dan model yang teruji secara saintifik justru sangat bermanfaat untuk memastikan kerbehasilan sebuah implementasi gagasan.

Setiap eksperimen dibuatkan cakrawala waktunya, setiap kemenangan dirancang probabilitasnya agar semakin besar dengan memastikan simpul-simpul mana yang akan disentuh agar bisa tercapai percepatannya, serta yang paling penting juga dalam sebuah yang kongkret itu adalah kesungguhan merawat keberlanjutanya.

Kongkret itu bukan aktivitas tabrak lari atau langsung jadi, namun tertuang dalam konsistensi menjaga imajnasi hingga terwujud nyata. Ada proses membangun yang tak hadir dalam sekejap.

Satu hal lagi, proses & konsistensi itu penting dalam menghadirkan sebuah formulasi program kongkret, lebih penting lagi adalah memahami bahwa tak ada formulasi yang sama bagi setiap masalah yang berbeda. Kongkret itu adalah wujud nyata bahwa kita bersama-sama mewujudkan formulasi terbaik & mendekatkan dengan tujuannya masing-masing.

Kami tak suka mendikotomikan antara teori dan aksi, kami memilih memadukannya. Ilmu pengetahuan selalu menjadi bahan belajar terbaik diramu bersama dengan pengalaman. Agar proses dijalankan antara wisdom dan keberanian membuatnya bisa berakselerasi.

Bagaimana versi konkret kamu?