Business Agility

Melatih Agility di saat pandemik benar‑benar terjadi di organisasi kami. Sungguh merasakan bagaimana bongkar pasang model bisnis dan mengiterasinya.⁣ Geser‑menggeser posisi, memasang‑masangkan unit bisnis, menggonta‑ganti peranan dan mengubah cara komunikasi menjadi perjalanan menarik sebuah Agile Organization, apalagi dalam situasi sulit (baca: serba menantang) ini.

Berbagai tantangan silih berganti hadir sahut menyahut, kemudian melatih respon bersama agar tetap optimis dengan menghadirkan solusi yang segera dieksekusi.⁣

Disisi lain, berperan disebuah institusi besar yang jauh berbeda dengan iklim organisasi anak‑anak muda. Perubahan yang cepat akan menjadi sangat sulit diterima organisasi yang konvensional, dinamikanya terlalu dinamis jika direspon organisasi bisnis yang tak membudayakan keterbukaan dan agilitas.⁣

Konsep Business Agility dimasa tak jelas ini menjadi penting. Jika mentor Business Agility saya @putiretnoali mengatakan ”Business Agility is the ability of an organization to realize and sustain its full potentials regardless of the changes happening in the internal and external environments”⁣🙋‍♀️

Konsep ini menarik, karena menekankan pada kemampuan adaptibilitas untuk mencapai aneka outcomes, inovasi dengan menyelenggarakan kepemimpinan yang efektif🗝

Sore ini saya #mainkeruko , menyaksikan sekelompok anak muda mempraktekkan konsep ini, kesehariannya dipenuhi dengan gagasan bagaimana menghadirkan manfaat bagi masyarakat luas, terharu dibuatnya. Meski mengusung kemampuan Agilitas tak semudah membalikkan telapak tangan. Tak juga semudah seperti ketika begitu terkesan dengan konsep keren Agility ini. Pada kenyataannya, menumbuhkan budaya baru ini berdarah‑darah juga, karena harus mengubah budaya yang dibawa individu‑individunya masing‑masing🤒

Belajar banyak secara nyata bersama kawan‑kawan @thelocalenablers , terimakasih banyak proses dan progressnya, menjadi acuan kuat bahwa teori ini sangat mungkin direplikasi😎

Terimakasih juga pada ratusan kelompok usaha yang selama 3 bulan terakhir berproses bertransformasi bersama memperbaiki proses‑proses bisnisnya bersama‑sama🚀🚀🚀

⁣ #agilitytransformation

Leading The Change

Bersua dengan penggerak‑penggerak perubahan kemarin membawa harapan baru akan seperti apa mimpi dimasa depan berwujud🌴⁣

Hari itu juga kami berjumpa kawan‑kawan yang mendamba perubahan, saat organisasinya yang kerap menghasilkan individu‑individu unggul & hilang perlahan satu persatu seakan lupa akan mimpi yang pernah diikrarkan bersama.

Perubahan era memang tak bisa dielakkan, namun perubahan yang konsisten juga penting, menolak berubah akan berbuah ketertinggalan yang baru akan tersadari dimasa datang.


Tulisan John Kotter, dalam bukunya Leading Change (1996) mengungkapkan 8 tahap memulai menghadirkan perubahan dalam organisasi kita,⁣

1. Mulai menyampaikan sense of urgency, faktor “Why” memang paling penting disampaikan, filosofi dasar ini sering kali terlupakan untuk disampaikan hingga kerap langsung pada “doing what”🤔⁣

2. Membangun panduan untuk berkoalisi. Mencari titik titik simpul individu yang dapat memandu, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan aktivitasnya🧐⁣

3. Memformulasikan visi strategis dan inisiatifnya. Mengklarifikasikan kembali apa bedanya masa lalu dengan masa depan, lanjutkan dengan membangun inisiatif😎⁣

4. Mengkomunikasikan visi perubahan & internalisasikan sungguh‑sungguh pad prosesnya🤠⁣

5. Memberdayakan, menghilangkan beragam penghalang yang tak efektif berupa proses atau hierarki. “Work accross silos, generate real Impact”🧏⁣

6. Buat kemenangan jangka pendek. Sebuah istilah “ Wins are the molecules of results” kemenangan‑kemenangan kecil perlu direkognisi, dikumpulkan & dikomunikasikan dari awal secara frekewentif untuk melacak progres & memberikan energi tim untuk persisten🏆⁣

7. Memastikan akselerasi yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan konsolidasi berbagai kemajuan dan melahirkan lagi banyak perubahan. Kita bisa mengembangkan sistem, struktur dan kebijakan baru. Persisten memulai perubahan demi perubahan sampai vis menjadi kenyataan🧗‍♂️⁣

8. Mengintitusionalkan pendekatan baru dalam budaya organisasi, hubungkan kebiasaan baru dengan keberhasilan organisasi, pastikan berlanjut hingga cukup kuat menggantikan budaya lama🖋📗⁣

Perubahan ngga datang tiba‑tiba, yuk mulai prosesnya!

VUCA & VUCA PRIME

Tentu kita sudah sangat hapal dengan VUCA, perubahan era yang ditandai dengan periode extraordinary, dimana kehidupan dipaksa bertransformasi berkelana dalam ketidakpastian. Berubah sudah cara bekerja, berkomunikasi, berbelanja, berlibur dan lainnya berubah secara radikal.⁣ Perubahan radikal ini membawa kita pada era yang yang sulit diprediksi, atau bahkan hanya sekedar stabil.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Akronim VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, & Ambiguity) diperkenalkan Bob Johanson yang mengingatkan pentingnya sebuah organisasi berubah dalam melakukan kegiatannya, tapi juga merubah bagaimana seharusnya para pemimpin memimpin.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Sebuah percakapan dengan @mangroisz semalam “Belajar tools digital itu mudah, mindsetnya yang jadi tantangan berat”! Era VUCA memang membutuhkan perubahan fundamental cara berpikir, selain juga terkait struktur, alat & metodologinya yang hampir menjadi kebiasaan di sebagian besar organisasi yang hanya berkutat di tiga hal terakhir.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣


Setiap leaders penting secara kontinu beradaptasi namun tetap fleksibel, berubah dari model linier ke non‑linear,⁣ menciptakan aneka Co‑creation hingga organisasi bukan hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang. Mengutip Vuca Prime, ada hal menarik bagaimana kita bisa meresponnya dengan shifting pada hal‑hal berikut⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
1. Bereaksi pada perubahan & bergerak dengan respons proaktif padaperubahan.⁣⁣⁣
2. Alihkan fokus dari prediktabilitas & kontrol pada kapasitas untuk berubah secara dinamis.⁣⁣⁣
3. Geser dari hierarki & kendali pada distributed/ shared leadership.⁣⁣⁣
4.Memahami berbagai hal & melihat bagaimana interdependensi bisa mempengaruhi usaha secara keseluruhan.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Lalu bagaimana solusi VUCA?⁣⁣⁣
1. Volatility direspon Vision⁣⁣⁣
pastikan lagi berjalan dengan purpose, fokus pada outcomes & rencanakan secara strategis⁣⁣
⁣⁣
2. Uncertainty direspon Understanding⁣⁣⁣
Tanya, menyimak & berdialog sebelum memutuskan⁣⁣
⁣⁣
3. Complexity direspon Clarity⁣⁣⁣
Engage dengan yang lain, making sense dengan mencoba beragam sudut pandang⁣⁣
⁣⁣
4. Ambiguity direspon Agilty⁣⁣⁣
Secara cepat membuat purwarupa solusi, refeksikan, sintesa, iterasi, rencanakan & solusikan! Selamat belajar!
#agilitytransformation