Tiap orang melakukan proses berpikir, kemampuan manusia yang melekat pada setiap individu. Namun banyak dari pemikiran kita dibiarkan bias, terdistorsi, parsial, kurang kaya informasi atau bisa jadi terjebak prasangka buruk. Kemampuan berpikir akan berpengaruh pada kualitas hidup & pada apa yang dihasilkan, dibuat atau dibangun. Kualitas pemikiran yang buruk akan berakibat pada konsekwensi mahal baik dari segi waktu, uang atau bahkan kualitas hidup.

Berpikir kritis adalah cara berpikir tentang subjek, konten atau masalah dimana pemikir meningkatkan kualitas berpikirnya dengan secara terampil dengan melakukan proses terstruktur yang melekat dalam pemikiran & menerapkan standar intelektual pada dirinya. Berpikir kritis, secara singkatnya adalah ā€œself-directedā€, ā€œself-disciplinedā€, ā€œself-monitoredā€ dan ā€œself-corrective thinkingā€.

Untuk mendapatkan hal ini seseorang jelas perlu melatih keunggulannya dirinya untuk menjadi standar yang lebih baik terutama memberikan waktu untuk berlatuh mindful thinking dalam keterampilannya memecahkan permasalahan serta komitmennya untuk mengatasi egosentrisme dan sosiosentrisme yang melekat pada diri kita (R Paul, 2008)

Edward Glaser mengungkap tiga hal ini (1) Sikap yang mempertimbangkan cara bijaksana sesuai dengan konteks masalah & subjeknya (2) Pengetahuan tentang bagaimana Ia menyelediki & melakukan penalaran logis & (3) Beberapa keterampilan yang diperlukan dalam menerapkannya.

Bagaimana melatihnya?
1.Kumpulkan & nilai informasi relevan, gunakan ide-ide yang luas untuk ditafsirkan secara efektif hingga kesimpulan & solusi yang beralasan & logikanya terjaga. Uji juga pada kriteria & standar yang relevan;
2. Melatih berpikir secara terbuka, termasuk menggunakan pemikiran-pemikiran alternatif bagaimana Ia bisa mengenali, menilai apakah sesuai kebutuhan, uji asumsi, memikirkan implikasi serta bagaimana konsekuensi praktisnya.
3. Bumikan, memperkenalkan bagaimana Ia bisa mengkomunikasikannya secara efektif dengan orang lain dalam mencari solusi untuk masalah yang kompleks.

Siapkan ruang-ruang belajar, ciptakan ekosistem yang menumbuhkan kemampuan kritis & kreatif, jadi peka, kontekstual & solutif & berdampak kemudian!

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *