
Kemajuan Bukan Soal Banyak,
Tapi Soal Rasa Syukur
JIka diperhatikan, banyak organisasi punya cukup modal untuk bergerak. Tapi, ga sedikit yang tetap merasa mandek. Masalah utamanya sering kali bukan kekurangan sumber daya, tapi cara pandang.
Saat orang-orangnya terbiasa bersyukur, fokus mereka bergeser: dari menghitung kekurangan jadi mengoptimalkan kekuatan. Dari sini Asset-Based Thinking tumbuh, bukan sekadar strategi, melainkan kebiasaan batin, membiasakan diri bertanya: “Apa yang bisa digerakkan dari apa yang ada?”
Ketika rasa syukur jadi budaya, organisasi membangun keunggulan: resourcefulness, kemampuan menemukan peluang di tengah keterbatasan. Ini sejalan dengan pendekatan Asset-Based Community Development (Kretzmann & McKnight, 1993), yang menunjukkan bahwa perubahan besar lahir dari kekuatan internal yang sering terabaikan. Organisasi seperti ini ga sibuk cari alasan; mereka memilih berkreasi. Mereka tahu dunia jarang ideal, tapi itu bukan alasan untuk berhenti.
Dari pondasi ini, lahir creative confidence (Kelley & Kelley, 2013): keyakinan bahwa solusi bisa ditemukan dari keterbatasan, bukan dari kemewahan. Organisasi dengan budaya syukur & asset-based thinking tidak menunggu kesempurnaan. Mereka percaya, keterbatasan justru menempa kreativitas. Percaya diri lahir bukan dari kelimpahan, melainkan dari keberanian mencipta dari apa yang ada.
Sebaliknya, organisasi yang fokus pada kekurangan mudah terjebak dalam mentalitas defisit. Meski di atas kertas terlihat kuat, energi mereka habis untuk mengeluh & mencari pembenaran. Di dunia yang bergerak cepat, keluwesan & keberanian untuk mengoptimalkan aset jauh lebih berharga daripada sekadar menumpuk sumber daya. Organisasi yang merasa cukup akan selalu lebih tangguh dibanding yang terus merasa kekurangan.
Maka, kunci pertumbuhan organisasi hari ini bukan sekadar menambah sumber daya, tapi memperdalam kesadaran terhadap apa yang sudah dimiliki. Budaya yang menghargai keberlimpahan tersembunyi, mensyukurinya & menggerakkannya ke dalam aksi nyata menjadi pondasi perubahan. Karena perubahan besar tidak datang dari dunia yang membaik, melainkan dari keberanian untuk melangkah dengan apa yang sudah ada✨
No comment yet, add your voice below!