Mencintai masalah, sebuah paradigma yang kerap kali dianggap aneh. Masalah kok dicintai? Mental model kita kerap kali menjebak bahwa ide kita begitu cemerlang, padahal ada langkah penting terlupakan untuk benar-benar menurunkan ego, berempati & memvalidasi apakah konsumen menyukainya atau tidak?

Perangkap paling umum yang menjebak para inovator adalah jatuh cintanya mereka dengan solusinya, inilah yang kerap kali ā€œInnovatorā€™s Biasā€ yang sering kali memancing hal-hal berikutnya jadi buruk, bukan hanya selama pembuatan ide, tetapi sepanjang siklus hidup inovasi akan banyak menimbulkan hal-hal yang justru akan banyak mendatangkan hal-hal yang tak diharapkan. Untuk itu, menjadi penting meluangkan waktu, mengosongkan gelas & memasukkan beragam pemahaman mendalam tentang masalah sebelum menyampaikan solusinya.

Saat bergagasan, biasanya solusi terpampang jelas dalam imajiansi & menindaklanjutinya dengan menghabiskan sebagian besar energi untuk mengeksekusinya. Tetapi sayangnya sebagian besar produk justru gagalā€Šā€”ā€Šbukan karena gagal membangun solusinya, tetapi gagal dalam memecahkan masalah pelanggan karena tak jua paham, tak tervalidasi! Tugas kita justru merumuskan apa sebenarnya yang mereka permasalahkan, mensintesanya menjadi sebuah infomasi. Sebagian besar permintaan fitur dari pelanggan biasanya dibingkai sebagai solusi, tetapi ingat! pelanggan seringkali bukan perancang solusi yang baik. oleh karena itu penting untuk mencintai masalahnya, bukan solusinya.

Tugas kita yang sebenarnya adalah menciptakan pelanggan (bukan mencipta solusi kita). Pelanggan adalah hasil atau kegiatan yang Outcome Driven. ā€œItā€™s not the customerā€™s job to know what they want.ā€ -Steve Jobs

Cari hal-hal yang pelanggan coba selesaikan (jobs-to-be-done) & pelajari bagaimana sebenarnya mereka menyelesaikannya dengan membuat berbagai alternatif yang ada. Jika kita tak piawai menemukan masalah diantara pelanggan kita, nah justru itu akan jadi masalah untuk kita. No problems in your business model is a problem. Jika kita menemukan banyak hal tidak selesai dari pelanggan justru ini adalah berita bagus. Masalah yang menghalangi pelanggan adalah ruang-ruang berinovasi.

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *