Enam puluh delapan tahun bukan sekadar bilangan, melainkan perjalanan panjang pengabdian. Sejak awal berdirinya, Universitas Padjadjaran tidak hanya hadir untuk mencetak lulusan, tetapi untuk melahirkan manusia paripurna, yang ilmunya kokoh, nuraninya peka, dan pengabdiannya tulus.

Sebab kita percaya, pendidikan tanpa empati hanya akan melahirkan kepandaian tanpa keberpihakan. Kenyamanan sering membuat kita jauh dari luka sosial, padahal kampus sejatinya adalah ruang untuk menumbuhkan kepekaan.

Di usia ke-68, masih jadi perjalanan panjang meneguhkan diri sebagai rumah besar yang membangunkan nalar kritis sekaligus mengasah kepedulian.

Dari ruang kuliah hingga pelosok negeri, dari riset hingga pengabdian, perjuangan untuk tetap hadir untuk menyapa kenyataan: kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan, bukan untuk dihindari, tetapi untuk diperjuangkan bersama.

Melalui kapal ini, kami percaya, Indonesia tidak cukup hanya dengan lulusan yang cerdas. Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang peduli, intelektual yang gelisah terhadap ketidakadilan, dan warga yang berani terlibat dalam perubahan. Pendidikan yang membebaskan adalah pendidikan yang mengguncang kenyamanan, menyalakan empati, dan menggerakkan langkah nyata.

Hari, jadi momentum refleksi penting untuk bertanya apakah kami masih setia dengan misinya: menjadi pusat ilmu yang inklusif, mercusuar pengabdian, dan ruang lahirnya pemimpin masa depan. Mari kita rawat rumah ini dengan mimpi, keberanian, dan karya, agar terus menjadi sumber kebermanfaatan bagi masyarakat dan cahaya bagi Indonesia.

Selamat Dies Natalis ke-68 @universitaspadjadjaran

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *