
“Saat Kapal Harus Belajar Berlayar dengan Mesin, Bukan Lagi dengan Angin Kasih Sayang”
“Kenapa sekarang semua harus serba terukur dan tertata? Dulu kita jalan aja—asal niatnya baik, semua lancar.” -Justru karena kita tumbuh, kita gak bisa lagi cuma andalkan niat-
Ada organisasi yang lahir dari niat baik. Ia tumbuh sebagai gerakan—organik, hangat, dan penuh kasih. Orang-orang bergabung bukan karena gaji, tapi karena kepedulian. Pemimpinnya dikenal lembut, mengayomi, dan memberi ruang. Tapi di situlah masalah bermula. Saat organisasi membesar, pola lama tetap dipertahankan: rekrutmen karena kasihan, loyalitas karena kedekatan, tanggung jawab yang tak pernah benar-benar ditanamkan.
Ketika kapal mulai oleng—karena dana makin sulit dan beban makin berat—baru disadari perlunya sistem dan profesionalisme. Orang-orang berpengalaman pun didatangkan, membawa standar dan arah kerja yang jelas. Namun, justru mereka yang ditolak. Dianggap dingin, kaku, tak punya “jiwa gerakan.” Padahal mereka bukan ancaman, melainkan penyeimbang.
Ini bukan sekadar perbedaan cara kerja, tapi benturan nilai. Organisasi yang terbiasa hidup dari rasa belum siap beralih ke cara. Ingin tetap jadi keluarga, tapi enggan diatur. Menginginkan hasil baru, tapi menolak proses baru. Ingin tumbuh, tapi alergi pada disiplin. Kenyamanan dijaga lebih ketat daripada keberlanjutan.
Literatur perubahan organisasi mencatat pola ini. Schein menyebut budaya sebagai lapisan terdalam yang paling sulit diubah. Kotter menekankan perlunya sense of urgency, tapi urgensi sering dikalahkan oleh rasa sungkan. Banyak organisasi gerakan gagal karena terlalu takut menyakiti, hingga akhirnya menyakiti dirinya sendiri. Terlalu sibuk menjaga perasaan, sampai lupa menjaga arah.
Perubahan sejati bukan soal mengganti manusia dengan mesin, tapi membangun sistem agar manusia bisa bekerja lebih bermakna. Dan itu butuh keberanian—untuk berkata bahwa cinta kerja tetap butuh batas. Peduli bukan berarti membiarkan. Profesionalisme bukan lawan dari nilai, tapi cara nilai bisa bertahan. Tanpa itu, organisasi ini mungkin terus tumbuh… sampai akhirnya tumbang💔
No comment yet, add your voice below!