Mendapati kisah dari sebuah ruang bicara awal minggu lalu, tampak sebuah diskusi panas antar generasi. Rentang perbedaan mereka lebih dari 15 tahun, dari sebuah institusi yang tampaknya terlambat dalam regenerasi SDMnya. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Mengamati luncuran kalimat kaum “berpengalaman” yang melabeli begitu banyak kesalahan dilekatkan pada generasi mudanya. Masih terkejut diera ini masih ada mereka yang begitu ringan meluncurkan aneka ragam kalimat & hukuman yang seakan-akan layak untuk dilekatkan, dicari hingga dalam, ah saya sedih melihatnya.
⁣⁣⁣
Hukuman bagi kesalahan mungkin adalah hal biasa di masa lalu, tapi kami memlilih berpandangan lain. Kesalahan adalah sumber belajar. Hingga peran bagi yang lebih dewasa adalah membimbingnya dengan tulus. Memberikan ruang iteratif perbaikan kapasitasnya, memberikan panggung baru bagi “generation next” untuk berlatih & memilih percaya walau minim pengalaman.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Memberikan kesempatan belajar adalah hal yang mudah dilakukan, tapi sulit dalam kenyatannya, apalagi jika terjadi kesenjangan generasi didalamnya. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Panggung-panggung tampak kokoh dipegang kaum berpengalaman, tak heran kemudian anak muda banyak menghadirkan banyak panggung baru yang tak eksis dimasa lalu, tapi meledak sukses saat ini.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Dalam perjalanannya, kaum berpengalaman yang mengelu-elukan era emasnya sering kali juga lupa bahwa dirinya perlahan tak lagi relevan & tertinggal jauh dari kemajuan karena mempertahankan cara-cara lamanya.⁣⁣
⁣⁣
Generation Gap dalam kamus Cambridge diterangkan sebagai “a situation in which older & younger people do not understand each other because of their different experiences, opinions, habits, and behaviour”⁣⁣
⁣⁣⁣
Perbedaan cara yang signifikan kerap mengundang banyak letupan panas dalam interaksi beda generasi.⁣⁣
Tampaknya, inilah era dimana chaos banyak terjadi & semakin sering, seiring makin canggihnya dunia.⁣⁣ ⁣

Kedua generasi memang idealnya saling paham. Apa dikata, ideal tak selalu hadir dalam kenyataan, hingga muncullah “The New Normal”, kala tak sepenuhnya menyadari era berubah, tak sadar esok terbangun dalam ketertinggalan. ⁣Saat ini, Learn & Unlearn menjadi keterampilan yang paling penting untuk dikuasai!

Masih penasaran? yuk, kita diskusi.

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *