
“It’s a feeling that you belong, rather than a life full of belongings.”
Saya mendapatkan insight yang sangat kuat dari speech Bapak @herdyharman , Direktur Human Capital & Digital Injourney, ketika ia mengatakan: “It’s a feeling that you belong, rather than a life full of belongings.” Kalimat itu langsung menampar cara pikir kita selama ini, bahwa hidup bukan diukur dari apa yang kita kumpulkan, tetapi dari di mana kita merasa diterima dan dihargai. Belongings memberi kenyamanan sesaat, tetapi belonging memberi tempat pulang.
Dalam konteks organisasi, makna ini menjadi sangat penting. Orang bertahan bukan karena benefit terbesar, tetapi karena mereka merasa dilihat, didengar, dan menjadi bagian dari sesuatu yang bermakna. Belonging membuat orang berani tumbuh, mengambil peran, dan menghadapi tantangan bersama. Energi kolektif seperti ini tidak bisa dibeli atau dipaksakan; ia hanya lahir dari hubungan manusia yang tulus.
Pada akhirnya, pesan ini mengingatkan kita bahwa masa depan organisasi tidak ditentukan oleh banyaknya fasilitas atau struktur, tetapi oleh kedalaman ikatan di dalamnya. Belonging mengubah tim menjadi komunitas, dan pekerjaan menjadi perjalanan bersama. Dan di dunia yang semakin bising, belonging bukan hanya kebutuhan, ia adalah kekuatan yang membuat kita benar-benar merasa pulang🛩️





No comment yet, add your voice below!