Dalam Ketidakpastian,
Ada Allah yang Pasti”

Kajian bersama
Ustadz Abdurrahman Zahier | Luarsekolah

Di tengah menurunnya angka pertumbuhan ekonomi, banyak dari kita mulai merasa gelisah: bagaimana jika rezeki tak sampai, bagaimana masa depan anak-anak, bagaimana nasib usaha atau pekerjaan? Dalam kondisi seperti ini, Rasulullah mengingatkan kita, “Bersabarlah, hingga kita bertemu di Telaga.”

Rezeki adalah urusan Allah. Ia tidak pernah tertukar, tidak akan terlambat, dan tidak akan salah alamat. Justru, orang yang beriman akan dilindungi dari rezeki yang membahayakan. Sebab yang memberi bukan atasan, bukan pasar, bukan koneksi, tapi Allah. Dan Allah tidak pernah memutus rezeki hamba-Nya.

Ujian pertama dalam hidup, kata Allah, adalah rasa takut. Maka jadilah orang yang sabar. Perbanyak syukur, kuatkan hati. Jangan bersangka buruk kepada Allah, karena prasangka buruk adalah awal dari kehancuran jiwa. Allah akan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan sangkaan hamba itu kepada-Nya. Maka, optimislah. Bahwa di balik setiap kegundahan, ada jalan yang telah disiapkan oleh Allah.

Kita belajar dari Nabi Musa as yang bersabar meski dikejar Firaun, dari Nabi Ibrahim yang menggantungkan seluruh pertolongannya hanya pada Allah, dari Nabi Yusuf as yang tetap bertakwa dan bersabar dalam gelapnya penjara dan fitnah. Allah tolong mereka bukan dengan cara manusia, tapi dengan skenario-Nya yang Maha Sempurna.

Kecewa hanya datang saat kita berharap pada makhluk. Tapi orang yang menggantungkan harapannya pada Allah, tidak akan pernah kecewa. Dalam badai ketidakpastian, peganglah satu kepastian: bahwa Allah sangat dekat, sesuai dengan keyakinan kita.

Tunaikan kewajiban kita, terus berjalan dengan sabar. Sebab pada akhirnya, kita semua hanya ingin satu hal: “Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim, dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang yang berserah diri.”

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *