Kemana Arah Kita?

Sebenarnya kemana arah kita? ⁣

Pertanyaan ini bisa jadi tidak muncul karena mungkin sering kali terdistraksi masalah‑masalah jangka pendek. Punya aktivitas jangka pendek itu penting, hanya jangan lupa startegi jangka menengah & goals jangka panjangnya.⁣
⁣
Mendefinisikan goals bisa dimulai dengan mendefinisikan Purpose, diikuti dengan merumuskan Visi & Misinya dimana goalsnya dibangun dengan prinsip;⁣
1) Dirumuskan dengan sungguh‑sungguh, ⁣
2) Dikawal prosesnya. ⁣
3) Turunkan Visi & Misi, ke tujuan‑tujuan strategis, quarter hingga hasil‑hasil kunci yang diharapkan.⁣
⁣
Sepanjang membangun goals, ada beberapa pengalaman yang bisa menjadi tips penting untuk diselami agar punya tim yang berprogres;⁣
⁣
1. Fokus dan komit pada prioritas. ⁣Buat goals yang jelas kemudian menurunkannya dengan membaginya pada empat tahap. Dampingi prosesnya, ⁣Tentukan 3 hingga 5 aktivitas terpenting, Tententukan maksimal 5 hasil kunci dari tiap tujuan yang diinginkan. Jangan lupa kuatkan kepemimpinan organisasinya sepanjang perjalanannya.
⁣
2. Selaraskan & sambungkan kerjasama tim. Bagian ini cukup menantang, hingga jika perlu lakukanlah beragam
insentif untuk tim, runtuhkan ego anggota tim yang silo, ⁣perkenankan sebagian inisiatif untuk tumbuh secara bottom up & selaraskan tim yang terlibat dalam pencapaian goalsnya.
⁣
3. Menurunkan goals menjadi taktik & hal‑hal teknis, yang perlu diperhatikan adalah;⁣ Bagaimana tiap kemajuannya diukur dan di re‑assest. Penting juga menumbuhkan keterbukaan & kepemilikan atas tujuan, melakukan aktivitas secara sinergi, terbuka dan terukur.⁣
⁣
4. Terakhir! Stretch for Amazing, ini artinya membuat peluang‑peluang untuk melakukan lompatan di masa datang, kita bisa memulainya dengan;⁣ memisahkan goals yang dapat dicapai dengan hal‑hal yang aspiratif, menciptakan lingkungan yang bisa mendorong semangat eksperimenal, Set goals yang ambisius tapi tetap realistis, dan yang paling penting adalah Arahkan pada hal‑hal yang eksponensial ketimbang incremental.⁣
⁣
Belajar berorganisasi, menyelaraskan tujuan dalam prosesnya selalu ada ongkos yang perlu dibayar, yang paling mahal ongkosnya adalah waktu dan konsistensi. Yuk lompat!ā£šŸš€šŸš€šŸš€ #agilitytransformation

Goals Management

Kumpul lagi bareng‑bareng tim tentang sejauh mana sudah bergerak dari masa sulit Covid‑19, kondisi masih sulit sih hanya semangat masih perlu dipelihara šŸ™‚ ⁣
⁣

Ngga semudah membaca buku Goals Manajemen OKRs, dalam praktekknya banyak liku‑liku menularkan kemampuan yang konsisten dalam mencapai sebuah tujuan organisasi. Sharing hari ini bersama tim bukan hanya menurunkan aspek pertama dalam OKRs yakni tapi belajar banyak tentang tahapannya, nilai, prinsip dan elemen dasarnya. Jadi tadi kami membahas apa aja? ⁣
⁣
1)To ‑dos. ⁣
To‑dos meliputi tahapan yang dimulai dengan merancang Key Result, Objectives & Interim Goals dalam mencapai Visi. Merumuskannya saja perlu waktu, karena dalam proses “internalisasinya” justru jadi tantangan.⁣
⁣
2)Motivasi intrinsik. ⁣
Tantangan berikutnya, membangkitkan motivasi intrinsik. Nilai dasar yang ditumbuhkan dalam tim. Kami biasa menyebutnya dengan menegaskan kembali tujuan dengan langkah yang jelas “Clarity” , terdiri dari 1) Penyelarasan, dimulai dengan kalimat ā€œbentar dulu!, kayaknya kita menjauh dari goals nih!ā€ atau dengan pernyataan lain yang terukur dari progres pencapaian . 2) Transparansi, ini jadi penting mengingat keterbukaan jadi unsur penting memastikan kita berjalan selaras. 3) Engagement, ini juga jadi tantangan! biasanya kita jawab sambil makan‑makan :)⁣
⁣
3)Self‑organized Teams⁣
Membangun fokus menjadi tantangan tersendiri. Mau tidak mau individu & timnya dilatih untuk menjadi Agile!, lebih dari itu budaya Continuous Improvement dibumikan sungguh‑sungguh jadi tantangan karena kerap lupa mengevaluasi apa yang sudah terjadi. Pertemuan‑pertemuan kecil untuk iterasi juga penting, karena banyak individu kerap silo dalam kerjanya. Prinsip‑prinsip ini menjadi pilar penting untuk juga ditumbuhkan.⁣
⁣
4)Pertemuan Mingguan⁣
Elemen penting ini dilakukan untuk mereview, perencanaan, retrospektif & list selanjutnya hingga kita paham kita berada di jalur yang benar menuju tujuan kita. ⁣
⁣
Jadi gimana? Bukan cuma tools terkait mengukur progresnya saja ya, tapi juga belajar bersamaan bagaimaman menginternalisasi nilai dasarnya, prinsip serta elemen‑elemennya. Perjalanan panjang sebuah organisasi inovatif! #agilitytransformation

Feedback Culture

Sering kita segan terhadap memberikan saran atau sekedar chit chat tegur sapa, apalagi berdiskusi dalam. Beberapa hari ini kami berkumpul dan berdiskusi, melihat lagi cara kami berkomunikasi. Ada banyak hal yang perlu diperbaiki, perjalanan masih panjang! Keterbukaan komunikasi menjadi kunci utama sebuah budaya organisasi yang baik, hanya saja ini sangat tergantung pada satu hal kunci yakni ā€œFeedback yang jujurā€ ⁣⁣
⁣⁣

Sebuah organisasi memang perlu dibangun keterbukaan komunikasinya, perlu waktu memang. Atau bahkan untuk sebuah organisasi yang membesar yang merasa dirinya semakin establish, keterbukaan ini justru perlahan‑lahan memudar tak terasa. ⁣⁣
⁣⁣
Sebuah lingkungan kerja yang sehat pada perjalanannya akan merasa menjadi sebuah komunitas, memiliki rasa sebagai super team, kebersamaan & kekompakkannya tumbuh. Coba telaah lagi organisasi kamu menuju titik ini atau sebaliknya?⁣⁣
⁣⁣
Feedback adalah hal esensial, tanpanya tim takkan bisa membentuk lingkungan kerjanya dengan baik, manajemennya pun jadi tak bisa memperbaiki hal‑hal yang perlu diperbaiki dalam rangka mengetahui akibat apa yang mereka miliki dalam organisasinya dan seberapa jauh mereka menyelesaikan tujuannya #OKRs.⁣⁣
⁣⁣
1. Mulailah dari atas. Pemimpin punya peran terbesar dalam membangun feedback culture, ā€œlead by exampleā€. Jangan sampai seseorang yang mengkritisinya mendapatkan hukuman, yang terjadi adl kehilangan kepercayaannya. Coba mulai membuat Psychological Safety di lingkungan pekerjaan.⁣⁣
⁣⁣
2. Seringlah memberikan umpan balik & siap menerimanya. Jika ini jadi hal yang lumrah ini akan jadi hal yang positif untuk lingkungan kerja. Make it clear! Banyak cara untuk poin ini dari mulai membuat forum, survey, pertemuan satu per satu, FDG, workshop bahkan liburan!⁣⁣
⁣⁣
3. Beranikan meminta feedback. Masih banyak menyikapi bahwa krititik adalah sebuah stigma, untuk menghilangkannya bisa mencoba meminta feedback secara terbuka bersama tim.⁣⁣
⁣⁣
4. Berikan reward pada perilaku yang diharapkan pada kultur baru. ā€œPositive feedback should never be a shield, or a way of being able to deliver negative feedbackā€ Berikan keduanya!⁣⁣
⁣⁣
Selamat membangun Feedback Culture!⁣⁣
⁣
#agilitytransformation

Key Results!

Perencanaan bisnis secara teoritis merupakan perancangan atas gagasan pendirian suatu usaha. Dituangkan dalam 1) konsep bisnis, 2) dilengkapi data kelayakan & spesifikasi model bisnis, 3) diuraikan degan logika yang kaya ide baru. Lebih rinci menuangkan data pasar & keuangan. Tiga bagian tsb kemudian dibagi menjadi;⁣
⁣
1)Ringkasan eksekutif, ⁣
3)Deskripsi bisnis, ⁣
3)Strategi pasar, ⁣
4)Analisis kompetitif, ⁣
5)Rencana desain & pengembangan rencana operasi, manajemen⁣
6)Faktor‑faktor keuangan lainnya⁣
⁣
Dalam prakteknya, perlu detail, jangan terjebak berkutat pada produknya saja. Produk yang inovatif dihasilkan dari proses bisnis inovatif yaa✊ Merencanakan bisnis dimaknai sebagai perencanaan proses bisnis, bukan sekedar perencanaan produk, itu mengapa dinamakan Business Plan, bukan Product Plan/Product Design. ⁣
⁣


Menuliskan rencana bisnis jadi penting sebagai latihan membangun logika agar produknya inovatif dapat sukses di pasar, mendatangkan keuntungan & berkelanjutan. ⁣
⁣
Gagasan proses inovatif ini adalah inti dimana sebuah perencanaan dapat dibedakan keunggulannya dibandingkan dengan perencanaan lain. Hasilnya diwujudkan berupa usaha yang dapat tumbuh sehat, stabil & mampu memenuhi beberapa indikator keberhasilan yang diharapkan.⁣
⁣
Pada perjalanannya, menuangkan gagasan usaha dalam tulisan perancangan bisnis perlu secara gamblang menjelaskan bagaimana suatu produk yang ditawarkan mampu memberikan profit maksimal dengan menjalankan manajemen & pengendalian keuangan yang baik. ⁣
⁣
Penting juga dirancang memenuhi kebutuhan bisnis itu sendiri, & berfungsi sebagai ā€˜road map’ menuju tujuan kesuksesan yang dicapai dengan Key Results spesifik, serta diidentifikasi tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.⁣
⁣
Gagasan dituangkan dengan nyawa yang lebih dari sekedar kelengkapan detail aspek produk barunya. Nyawa dari hasil pemikiran kreatif, optimisme & orisinalitas kemudian dikembangkan dengan logika yang mampu meyakinkan bahwa usaha yang dibangun menguntungkan. ⁣
⁣
Sematkan niat kebermanfaatan pada khalayak ramai, pihak terkait & komitmen pengembalian modal, manajemen resiko & hal‑hal lain yang berhubungan dengan mitra kerja, masyarakat šŸš€šŸš€

Konsistensi Mengejar Goals

100 komunitas berkumpul lagi hari ini, Jogja & Jawa Timur! 50 halaman presentasi tak terasa habis dalam 2jam diskusi. Sangat menarik menjawab pertanyaan yang meletup‑letup bersemangat.Bahagia!⁣
⁣
Topik hari ini terkait kolaborasi, namun dikaitkan dengan penggunaan BMC agar lebih familiar bagaimana membentuk mimpi masa depan dengan komponen2 seperti diterangkan kanvas BMC. Di tiap kotaknya ada peran kolaborasi dalam mengkaselerasi, setidaknya menumbuhkan tiap bagiannya, hingga berprogress lebih dekat menuju mimpinya.⁣
⁣


Sore ini lebih menekankan pada tangga proses, bagaimana bertahap mencapai tujuan utama, maka tadi banyak mengarahkan agar kawan‑kawan mendalami #OKRs, setidaknya ini banyak membawa keberhasilan pada ekosistem kami. Pendekatan ini tidak mengutamakan kompetisi, tapi bagaimana merumuskan goals, definisi kebahagiaan, pathways, tempat kerja yang membahagiakan serta aneka inisiatif penting yang menghasilkan hasil sebagai kunci penting keberhasilan.⁣
⁣
OKRs adalah pendekatan yang memperkenalkan kita dalam merumuskan tujuan, kemana organisasi melangkah, serta bagaimana merumuskan pernyataan tujuan dengan baik, menginspirasi & terarah jelas. Lebih menarik karena mengarahkan tim berlomba belajar konsisten mencapai goals‑nya, sembari menyelaraskan struktur & memperkayanya dengan data dan informasi.⁣
⁣
Disamping itu, kita belajar merumuskan strategi mencapai tujuan, merancang ā€œkey resultsā€, yakni hasil‑hasil penting yang memastikan kemajuan dalam tiap tahapnya. Titik kuncinya adalah kemampuan untuk memiliki sebuah ā€œclear pathwaysā€ disertai clarity, transparan & menjaga pergerakan untuk tetap fokus.⁣
⁣
Yang tidak kalah menarik adalah bagaimana merancang inisiatif dari tiap langkah yang dituju bersama dengan meningkatkan keterbukaan komunikasi, keterikatan satu sama lain tanpa mengenyampingkan otonominya menghadirkan cara‑cara kreatif. ⁣
⁣
Diatas itu, yang paling membuat pendekatan ini baik adalah, karena prosesnya membantu mempercepat tumbuhnya budaya organisasi yang sehat, selalu ingin tumbuh saling melengkapi & memperkaya. Tidak heran banyak organisasi melahirkan inovasi setelah menggunakan OKRs.⁣
⁣
Yakin ga pengen belajar ini? Yuk kapan kita ketemu?

OKRs Apaan sih?

Happy to see them applying the latest modern management approach in their ecosystem. Welcoming OKRs to our processesā¤ļø ⁣
⁣
OKR bukanlah alat evaluasi kinerja karyawan, melainkan alat bantu untuk mengukur sejauh mana apa yang dilakukan sudah sesuai dengan target perusahaan. OKR membantu tim di perusahaan untuk mengevaluasi usaha pencapaian target. ⁣
⁣
OKR adalah sistem manajemen kerja yang unik karena dengan menentukan OKR sebuah perusahaan bisa peka dan responsif terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan target yang dibuat hanya untuk dalam jangka waktu dekat.⁣
⁣
OKR biasanya disusun per kuarter (setiap 3 bulan sekali). OKR mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah gol dari hitungan bulan menjadi hitungan hari. Hal ini membuat investasi kerja keras tim berfokus untuk mencapai tujuan, bukan sekadar merencanakan.⁣
⁣
OKR juga disusun untuk mudah dimengerti berbagai pihak karena OKR menjunjung tinggi transparansi. Semua tim bisa saling melihat OKR tim lainnya, termasuk OKR milik CEO. Hal unik lainnya adalah OKR menuntut sebuah perusahaan dan tim kerja di dalamnya untuk menentukan tujuan yang ambisius. Menurut Google yang telah sejak awal menerapkan OKR, tujuan yang ambisius membuat semua pihak tertantang keluar dari zona nyaman untuk mencapai target yang tidak pernah disangka bisa dicapai. (dip)

Last Mover, Are You?

Inovasi gampang banget disebut, terucap manis udah biasa. Hanya saja, satu hal yang sering kali membuat sebuah gagasan gagal jadi sebuah inovasi, tak konsisten!⁣
⁣
Inovasi pasti selalu berawal dari inovator, bisa individu atau kelompok yang biasanya kaya akan gagasan, semangat & berkemampuan membangkitkan ide‑ide baru menerabas pola lama. Jumlah inovator ini tentunya sedikit, jauh lebih sedikit dari populasinya. ⁣
⁣

Menjadi PR selanjutnya adalah bagaimana menyebarluaskan gagasan baru hingga bisa menyentuh seluruh populasinya? Kerap kali kita beranggapan sebuah pergerakan inovasi akan serempak & bersamaan. Tidak begitu kenyataannya! Tidak sama dengan membuat kue pancung yang bisa dibuat langsung satu lusin bersamaan. Apalagi inovasi ini erat kaitannya dengan manusia dengan aneka karakternya! Disulap dalam waktu semalam cuma bisa dilakukan dalam film‑film fiksi.⁣
⁣
Kenyataanya, jika ingin memperngaruhi sekumpulan populasi dengan inovasi, ada tahapannya! Pastikan dulu untuk menyentuh simpul‑simpul penggerakknya sebagai Early Adopters, biasanya ini adalah golongan Fast Movers yakni orang‑orang inovator dan visioner. Early adopters ini jumlahnya sedikit, tapi santai dulu pelan‑pelan kita berproses! Biasanya jika golongan Fast Movers ini berhasil, mereka akan mengundang banyak peminat baru. Peminat baru ini dikatakan sebagai Early Majority. Golongan ini biasaya disebut juga Middle Majority yang biasanya memiliki karakter Pragmatis. Kemudian diikuti kaum konservatif yang biasanya Ia menjadi kalangan Late Majority yang akhirnya ikut perubahan. ⁣
⁣
Nah menutup proses difusi inovasi ini biasanya adalah kalangan skeptis yang mengisi bagian terakhir kurva ini, dinamakan sebagai Last Movers.⁣
⁣
Kita bisa saja bergolongan innovators, visioner, pragmatis, konservatif atau bahkan skeptis pada hal‑hal baru tertentu. Bisa jadi saya golongan visioner disebuah bidang, tapi jadi golongan skeptik dalam adopsi hal‑hal tertentu. Contohnya skeptik terhadap Tiktok! yang akhirnya berpikir ā€œbuat juga aaah!ā€ā£
⁣
Jangan buru‑buru, inovasi itu dibangun dengan konsistensi, bukan hujan badai yang tiba‑tiba turun dari langit. Selamat berproses! (dip)

Inspired byĀ @alu_anandiaĀ #agilitytransformation