6E Design Thinking

Guys! Istilah baru nih dalam #DesignThinking , jika selama ini kita belajar 6 tahapannya, ada istilah lain nih selain tahapan Observe, Define, Ideate, Prototype, Storytelling & Test yakni 6E & tools apa aja yang bisa jadi bahan buat belajarnya?⁣
⁣

1. Emergence.⁣Kemampuan mengidentifikasi kesempatan. Tools belajar untuk mengeksploitasi langkah ini bisa melalui riset media, observasi tren, bikin matrix atas tren yang terjadi, buat papan inspirasi, mindmap & belajar menuliskan ā€œintent statementā€ā£
⁣
2. Empathy, pada titik ini kita belajar menguatkan kapasitas berpikir kontekstual yang lebih baik. Melatih empati bisa dilakukan dengan membuat stakeholder map, wawancara, persona Canvas, peta empati, moodboard hingga journey mapā£ā¤ļø
⁣
3. Experimentation, ini adalah ā€œGroan Zoneā€, jangan buru‑buru ambil kesimpulan, kumpulkan teman, cari aneka sudut pandang. Saatnya menghasilkan aneka ide baru & kembangkan konsepnya! Untuk mengembangkan keterampilan tim agar bisa lebih eksploratif, coba deh beberapa tools seperti brainwriting, insight clustering, konfrontasi semantik, analogi dll⁣
⁣
4. Elaboration, tahap ini kita mengelaborasi & menguji langsung dengan beragam materi & solusi semantik dengan memaknai lebih dalam hubungan yang terjadi di dalamnya. Mengembangkan DT memang selalu menyenangkan, salah satunya adalah bagaimana mengembangkan kemampuan elaborasi yang bisa dilakukan dengan berlatih roleplay, rapid prototyping, matriks evaluasi, blueprint & pilot Testing
⁣
5. Exposition, mengkomunikasikan konsep‑konsep baru dan solusi yang dihasilkan dari proses sebelumnya. Komunikasi kerap kali jadi masalah dalam tim, oleh karena itu latihlah menggunakan Storyboard, ilustrasi konsep, membuat pernyataan visi, membuat purwarupa, presentasi hingga memvisualiasikan model bisnis jadi tantangan!
⁣
6. Extension, mengimplementasikan konsep pada kondisi nyata, mengobservasinya, mengembangkan & menumbuhkannya. Nah langkah terakhir, kamu bisa belajar dengan menggunakan peta implementasi, media print atau digital, membuat kuesioner, umpan balik & membuat roadmap!⁣
⁣
Banyak yaa bahan belajarnya, santai aja yang penting berprogres! Selamat belajar!⁣ #agilitytransformation

Double Diamond Design Thinking

Menajamkan lagi kemampuan berpikir desain, Design Thinking (DT). Jika membaca teori terkait DT memang kurang pol jika tak jua mempraktekkannya. Bukan sekedar workshop dan atau dalam kelas yaa, tapi sungguh‑sungguh mempraktekkannya dalam keseharian, pekerjaan / project‑project yang dilakukan. Proses ini jika dilakukan dalam keseharian memang perlu kesabaran dalam melakukan prosesnya yang bertahap, apalagi ada dua fase penting dalam pendekatan DT seperti mengacu pada model Double Diamonds.
⁣


Dikatakan sebagai Diamond karena prosesnya;
1) Divergen, proses berpikir yang diawali dengan membuka seluas‑luasnya wawasan baru, sudut pandang lain, opsi‑opsi berbeda dan beragam insght yang berbeda dari orang‑orang lain yang berbeda pemahaman atau pengalamannya. ⁣
⁣
2) Konvergen, mengerucutkan ragam gagasan dengan memilih/meramu ide‑ide yang ditemukan dengan cara memprioritaskan, memilih, memperbaiki, mengidentifikasi dan melakukan mengkonsolidasinya⁣
Fase‑fase penting DT meliputi ;⁣
⁣
Diamond ke‑1, bertujuan mendapatkan definisi permasalahan yang tepat, dipahami sebagai ā€œDoing the right thingsā€ā£
1. Discover (fase riset)⁣
Output: Temuan penelitian, dokumentasi dan temuan tidak terstruktur.⁣
2. Define (fase sintesis) ⁣
Output: Sebuah ringkasan akhir, atau yang diperbaiki, pertanyaan penelitian baru «How Might W» atau strategi.⁣
⁣
Diamond ke‑2, bertujuan menghasilkan solusi terbaik, dipahami sebagai ā€œDoing things rightā€ yang tahapannya meliputi⁣
1. Develop (fase ideasi); ⁣
Output: Sekumpulan ide, tesis strategis, konsep, draf desain pertama, visi atau prototipe pertama.⁣
2. Deliver (fase implementasi); ⁣
Output: Hasil: Produk akhir / solusi & jawaban atas tantangan awal ⁣
⁣
Ada3 hal krusial merujuk pada Nessler, 2018⁣
1. Ini bukan kerangka kerja yang selalu harus mirip, gunakan & sesuaikan dengan kondisi yang bisa diadaptasi dengan lingkungan.⁣
2. Bersiap untuk iterasi / memulai lagi dari tiap titik prosesnya, niatkan untuk belajar karena prosesnya tak terbatas.⁣
3. Seperti halnya kreativitas, ā€œit is a never ending processā€ kreativitas adalah kebiasaan melakukan hal‑hal dengan cara baru untuk menumbuhkan dampak baru yang menjadi pembeda dalam hidup kita (Hyper Island, 2016)