Lanjut atau Pindah?

Hal penting sebelum kita beranjak ke solusi adalah memvalidasi masalah. Sering kali kita lompat ke solusi & mengabaikan proses validasi masalahnya. Meskipun suatu masalah tampaknya valid & masuk akal, menjadi penting untuk memeriksanya lagi terhadap beberapa kriteria pada pelanggan sesungguhnya: Apakah sudah didefinisikan dengan baik? Tujuan memvalidasi masalah adalah menguji lagi, Apakah dirumuskan denhgan tepat? Apakah itu benar‑benar ada Apakah orang‑orang memahaminya?⁣

Jika sebuah ide unik & orisinal, bukan berarti valid yaa. Pertanyaan yang biasanya diajukan untuk memvalidasinya adalah; Apakah itu layak? Apakah sesuai dengan konteksnya? Apakah orang‑orang mengerti bahwa ide Anda akan menyelesaikan masalah mereka? Apakah sesuai dengan masalahnya?⁣

Jika dalam proses memvalidasi ke dua ide tsb ada beraham kendala, coba selami keempat kuadaran dari Ákos Csertán (2017) ini. ⁣

  1. Go, kamu pilih opsi ini jika masalah & solusinya cocok. Dilanjutkan & menerapkannya. Selain itu, ini bisa berarti bahwa uji coba yang kita buat tidak cukup menyeluruh. Jika ini terjadi, kita perlu memastikan bahwa kita juga memeriksa hasil pengujian agar tidak menghasilkan hal‑hal yang bias.⁣
  2. Iterasi! Keadaan ini terjadi jika masalah sudah valid, tapi gagasananya ngga juga cocok menyelesaikan permasalahannya dengan baik. Jika hal ini terjadi maka lakukanlah proses ITERASI! Sebenarnya, hal inilah yang paling sering terjadi. Perlu kita ingat bahwa sangat jarang sekali kita akan menemukan ide terbaik pada percobaan pertama.⁣
  3. Pivot! Hal ini bisa dilakukan jika sebuah ide cocok dengan individunya, tapi masalahnya belum dapat divalidasi. Jika kita memilih opsi ini bisa jadi kita baru bisa menyelesaikan masalah yang tidak diinginkan. Jangan ragu‑ragu mengambil langkah ini!⁣
  4. Definisikan ulang! Nah ini bisa jadi hal menantang jika kita menemukan keduanya baik masalah maupun solusinya tidak dapat divalidasi. Balik lagi ke awal dan mulai lagi. Jika ini terjadi tetap bergembira yaa, karena justru dengan hal ini kita dapat menghemat sumber daya yang akan dihabiskan jika diteruskan karena akan berujung gagal.

    Mari kita coba!⁣

Seek, Sense & Share

Inovasi sangat erat kaitannya dengan kemampuan berjejaring, menemukan ekosistem yang sehat akan membantu kita berkaselerasi atas kebutuhan inovasi. Apalagi memasuki era ekonomi kolaborasi dimana tak mungkin lagi kita berjalan sendiri tanpa melengkapi satu sama lainnya.

Gagasan‑gagasan baru justru semakin deras mengalir dengan aneka kolaborasi. Membuat ide baru tercipta. Lalu, bagaimana membuat tim kerja kita memiliki kemampuan untuk berkembang menembus jejaring sosial yang lebih luas?

Ilustrasi Jarche ini cukup jelas menggambarkan bahwa kita memulainya dengan tim kerja yang baik. Biasanya tim kerja sangat terstruktur bahkan hierarkis, didalamnya terdapat kerjasama & bergerak menuju tujuan organisasinya (Goal‑oriented).

Setiap organisasi ini memerlukan ruang untuk membagikan pengalamannya, menyebarkan reputasi positifnya pada komunitas yang lebih besar. Komunitas ini adalah tempat yang aman untuk menguji ide‑ide baru, mengintegrasikan pembelajaran baru dari sesama organisasi dan anggotanya dengan pekerjaan hariannya.

Dari komunitas kemudian berkembang ke Jejaring Sosial. Jejaring ini berfungsi untuk berbagi pengetahuan. Walau lebih longgar ikatannya dibandingkan dengan komunitas, namun media ini justru menjadi media terbaik dalam menebarkan kesadaran baru atas pengetahuan baru yang ada.

Kenaikan level ini kemudian menyebabkan semakin banyak pihak mencari pengetahuan baru dengan mencari komunitasnya dan bergabung, istilahnya “seek knowledge”. Hingga pada komunitas tsb Ia mulai mendapatkan implicit knowledge yang Ia rasakan masuk akal dan mulai Ia gunakan pada usaha dan organisasinya.

Hubungan saling menguntungkan antara organisasi yang “goal‑oriented” dengan ekosistem yang “opportunity‑driven & cooperative” adalalah hubungan timbal balik yang tak terelakkan lagi sangat penting.

Dalam bahasa sehari‑harinya, jangan lupakan silaturahmi, bergabunglah dengan komunitas‑komunitas lain, melebur dengan Social Network nya, niscaya gagasan‑gagasan baru untuk tetap adaptif itu selalu ada, yang bonusnya adalah lompatan‑lompatan baru yang semakin tinggi.

Selamat berjejaring!

Creative Leaders

Kerja keras dan lebih keras dimasa sulit sudah pasti, apalagi jika kerja yang lebih keras ini belum tentu juga mendatangkan aliran pendapatan sesuai harapan. Memiliki tim yang mengerti, ber‑value sama dan satu frekuensi memang sebuah kemewahan. Proses panjang berlatih melekatkan leadership ditiap individunya jadi tantangan tersendiri.
⁣⁣
Leadership yang melekat pada tiap individu memang perlu dibangun, ini menjadi bermasalah ketika dunia pendidikan sejak awal tak serius melekatkan ini dalam prosesnya. ⁣⁣
⁣⁣
Merujuk pada Model Pengembangan Kepemimpinan, ada 4 kuadran menarik! ⁣⁣

Kuadran I. ⁣⁣
Fokus Eksternal & Hasil Usaha⁣⁣
Dalam kuadran ini setiap individu diberikan kesempatan mengembangkan kemampuan Menciptakan Purposenya. Beberapa hal yang dapat diajarkan untuk mengembangkan kemampuan Purposing seperti, berlatih berfokus pada customer, komunikasi efektif, presentasi & kemapuan berpikir strategis.⁣⁣
⁣⁣
Kuadran II⁣⁣
Fokus Usaha & Internal. Kuadran ini penting untuk menghasilkan kemampuan menyampaikan sesuatu dengan baik & tuntas tas tas! Kemampuan ini penting banget & memang sering kali jadi kelemahan individu‑individu tim kita, seperti mengambil keputusan, delegasi, ketergantungan, fokus pada hasil (aaah ini bangeet!), integritas & kemampuan penyelesaian masalah. Duh kuadran II ini beneran deh terasa banget di masa sulit ini #curcol⁣⁣
⁣⁣
Kuadran III⁣⁣
Fokus Internal & Sekitar. Kuadran ini terkait kemampuan mengembangkan diri & orang lain. Beberapa kemampuan ini juga perlu dimiliki setiap individu seperti keterampilan coaching, manajemen ego, menyimak, personal development, team building, manajemen waktu, menghargai orang lain. Btw hal‑hal ini didapat dimana ya pas perkuliahan? ahhaha jadi inget Pi‑Shaped People, belajar dari banyak wadah ya guys, mumpung muda!⁣⁣
⁣⁣
Kuadran IV⁣⁣
Fokus Sekitar & Eksternal. Kuadran ini terkait kemampuan memimpin perubahan. Ini penting, apalagi terkait leadership. Beberapa keterampilan yang harus diasah adalah skill manajemen perubahan, inovasi, komitmen yang inspiratif serta kecerdasan berorganisasi.⁣⁣
⁣⁣
Banyak yaa Peer, Habiskan jatah gagal selagi muda🚀

6 Jenis Kecerdasan

Institusi pendidikan kerap kali abai dengan sisi manusia, abai pada tahapan‑tahapan tumbuh manusia serta bagaimana menyiapkan mereka dimasa datang.⁣

Pendidikan tinggi memang hadir dengan aneka riset, hanya sebagian besarnya berupa menara gading, lupa membumikannya. Sisi lain, Ia juga melaksanakan proses pendidikan berdasarkan banyaknya SKS yang terselesaikan hingga abai esensi dasarnya bahwa kita sedang membangun manusianya, bukan semata membangun produknya.⁣

Perdebatan kerap kali hadir, merumuskan kurikulum terjebak tataran teknis, lupa fundamental & filosofi dasar. Sering kali merancang aneka macam topik seperti layaknya menjahit kain perca. Selimutnya memang jadi, tapi bentuknya tak jua jelas.⁣

Di pertemuan Era Bonus Demografi X Generasi Baru X Tsunami Digital X Pandemic Covi‑19 adalah variabel kompleks yang perlu diolah seperti apa generasi mendatang perlu didampingi dan dirancang melalui proses pendidikan yang baik.⁣

Whatsapp berdenting, Video Prof Rhenald Khasali kembali mengingatkan keterampilan masa depan yang perlu dimiliki. Mengutipnya, saya coba deskripsikan sbb;⁣

1.Technological Intelligence⁣
Anak muda saat ini terlahir lekat dengan teknologi. Kemampuan penguasaan teknologi yang lebih kompleks kedepannya perlu dijaga.⁣

2.Contextual Intelligence⁣
Banyak bekerja di belakang teknologi, seringkali jadi tidak paham konteks, keterampilan berpikir kritis yang perlu dilatih sungguh‑sungguh⁣

3.Social & Emotional Intelligence⁣
Saat anak‑anak yang sedari dini aktif di depan teknologi perlu meningkatkan kecerdasan fungsi sosial dalam merespon/menghadapi lingkungannya dengan beragam perilaku. ⁣

4.Generative Intelligence⁣
Menangkap kesempatan atau peluang & memanfaatkan momentum.⁣

5.Explorative Transformational ⁣
Kemampuan eksplorasi berbagai kesempatan & bertransformasi, memiliki ketahanan bereksplorasi & membawa perubahan yang lebih baik.⁣

6.Moral Intelligence⁣
Kecerdasan fundamental dalam menggunakan nilai‑nilai yang berlaku secara universal untuk mencapai puncak yang tertinggi pada peranan yang ia pilih. ⁣

Pada akhirnya kecerdasan‑kecerdasan ini akan melahirkan integritas, dapat dipercaya dengan karakter yang kuat.

Makin Pinter Dengan Berbagi

Postingan ini hadir bukan karena Dosennya doyan bikin webinar yaa🤣🤣 tapi ini sungguh ingin membagikan pengalaman belajar nyata, membuktikan bahwa belajar & berbagi itu bisa sangat menyenangkan. Bukan hanya menyenangkan, namun juga mendatangkan banyak insight yang luar biasa🚀
⁣⁣
Jika dalam teori retensi pembelajaran, mengajarkan orang lain adalah hierarki tertinggi dalam proses belajar dimana Ia akan menyerap 90% hasil belajarnya, ketimbang model belajar lainnya seperti ceramah, membaca atau diskusi sekalipun. ⁣⁣💫
⁣⁣
Memberikan wadah yang sungguh‑sungguh bagi anak‑anak muda menjadi manusia berkualitas selalu menjadi sumber energi membahagiakan. Merancang proses yang sungguh‑sungguh dilakukan hingga mereka lulus dengan outcomes yang baik, hingga kemampuan kognitif keilmuan, psikomotorik gerak & perilaku serta kemampuan afeksinya terasah baik👨🏻‍🎓⁣⁣
⁣⁣

Kemampuan ini jadi penting untuk mengarungi era masa depan yang makin menantang, oleh karena itu sempat juga kami berdiskusi terkait nama‑nama peranan yang ingin mereka hadirkan di masa depan dengan beragam kapabiltasnya yang perlu dimiliki. Coba lihat deh dibawah nama‑nama mereka, ada peranan masa depan yang dirumuskannya, keren! Yaaa.. setidaknya label ini akan memancing hukum ketertarikan hal‑hal yang mereka impikan untuk menghampirinya lebih dekat dengan mimpinya.⁣⁣
⁣⁣
Malam ini mendapat report progress membahagiakan, panggung‑panggung ujian akhir semester kali ini akan berbeda! 🗣 Mengundang masyarakat umum untuk menilai mereka apakah memiliki kapabilitas & kapasitas yang layak untuk memboyong nilai A bagi kuliahnya. Setiap anak akan memiliki panggung berbaginya dengan audience yang berbeda secara masif🎤Secara pribadi saya sangat menikmati panggung anak muda walau minim pengalaman sekalipun, sangat membahagiakan bahkan jika kita sanggup memberikan berbagai panggung pertama untuk tiap pengalaman baru pada hal‑hal berbeda🤩

Peranan Masa Depan

Inget postingan lalu tentang parade webinar mahasiswa? Ternyata di jagad twitter, poster kami viral disoroti negatif 😂 tentang label peranan masa depan yang memang mereka kami tantang tentang peran apa masa depan, yang tentunya saat ini belum populer apa itu peranan & apa itu bedanya dengan profesi.⁣

Pergeseran Profesi ke Peranan adalah hal pasti. Jika proses perkuliahan berujung pada kompetensi khusus & tiap profesi punya standar masing-masing, lalu apa bedanya dengan peranan?😎

Profesi penting seragam & terstandar, jika dituangkan jadi peranan akan jadi cerita lain yang menantang! “Peranan itu melekatkan manfaat ilmunya di masyarakat & lingkungan, kemudian meluaskan keterampilannya untuk membawa kemajuan bagi sekeliling” Tiap individu berhak memilih & memformulasikannya ilmu dengan passionnya. Oleh karena itu peranan akan punya warna2 khasnya yang unik & saling melengkapi🧩

Sarjana Pertanian misalnya, Ia tak melulu harus jadi dosen/ petani, tapi dengan ilmunya Ia bisa memberikan manfaat dalam bentuk berbeda. Untuk melekatkan ilmunya, Ia bisa berperan sebagai Agile Leaders, Design Thinkers, The Local Enablers, Creative Inclusive Mover atau label apapun yang Ia inginkan melekat pada dirinya sebagai perwujudan mimpi diri masa depannya🔎

Bingung? memang akan banyak kebingungan yang muncul karena makin banyak kebaruan muncul berbeda & belum ada rujukannya & bahkan tak banyak pula yang melakukannya🖐

Satu-satu yang membuat kita bisa beradaptasi adalah membangun paradigma baru, karena kebaruan tidak dapat melekat dengan paradigma lama. Jika mendapatkan cemoohan biarkan, pembaharu memang akan selalu mendapatkan tantangan dari sekeliling. ⁣

Berikut saya coba adaptasi sebuah gambaran konsep Whole Brain Herrman Global. Untuk menetapkan nama peranan, coba tarik garis dimana titik dominan & kurang dominannya kamu. kemudian petakan ingin seperti apa diri dimasa datang dengan ke-4 kemampuan ⁣

A Rasional/logika,⁣
B Perencanaan & organisasi, ⁣
C Perasaan & Interpersonal.⁣
D Kreativitas & Big Picture⁣

Tarik garis sesuai kedalaman penguasaannya, coba labeli diri dengan peranan. Kira2 nama peran apakah yang paling sesuai buat kamu dimasa datang?⁣

Kreatif dan Manipulatif Itu Beda Tipis

Seharian duduk rapat bersama kolega, membahas kinerja, kinerja, kinerja. Kata ini begitu menghantui lima tahun terakhir ini karena begitu kencang dorongan untuk berkinerja. ⁣⁣⁣Hingga rasanya ada bagian‑bagian humanis menjadi hilang terjebak deretan angka yang ditekankan untuk dicapai.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Kehilangan makna ketika pekerjaan didorong hanya pada hasil kuantitatif, dalam prosesnya justru menjadi sistem yang memancing manusia‑manusia secara tak sadar dibimbing untuk mahir dengan hal‑hal manipulatif walau tampak kreatif dipermukaan.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Tak semata‑mata iming‑iming bonus besar yang perlu dibangun, cara pandang membangun hasil juga harus benar‑benar ditanamkan. Ada budaya yang memang perlu dibangun sungguh‑sungguh jika memang keberlanjutannya jadi harapan. Namun memang keberlanjutan itu adalah sesuatu hal yang mahal tapi layak diperjuangkan.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Merujuk pada model Triaxia, 2010, sebuah hasil yang dituju memang penting memiliki koridor budaya yang transformatif, didalamnya ditumbuhkan siklus dari perencanaan, implementasi, feedback, akuntabilitas, dukungan hingga afirmasi yang berputar terus menerus sebagai perbaikan yang berkelanjutan, iteratif lebih baik dan baik lagi. Dalam tiap irisannya selalu ada komunikasi yang bising, meminta feedback yang membangun.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Menguatkan sistem dengan budaya, dalam implementasinya dituangkan dengan mengembangkan beragam mekanisme inovatif yang mencakup mekanisme relasi kolaborasi, startegi, struktur, sistem dan proses, rekognisi, hingga manajemen talent menghasilkan aneka inovasi! Banyak dan kompleks ya?Tentu! ⁣

Disinilah kita mulai berproses dan berprogres, karena tak ada sesuatu keberhasilan yang diberkahi jika didalamnya banyak memotong proses belajarnya, apalagi terjebak manipulatif.⁣

Kreatif dan manipulatif itu bisa jadi tampak sama, perjalanan kedewasaan nanti akan menampakkan mana usaha yang membuahkan manfaat dalam jangka panjang menjadi amal‑amal terwariskan yang tak lekang ditelan waktu.⁣

Jangan ragu berprogres, eratkan lagi kekuatan tim, melompat lagi lebih jauh!⁣

Transformasi

Komunikasi yang baik memang selalu menghasilkan ide yang bagus, menjaga komunikasi yang aktif adalah syarat dimana kita mampu membangun berbagai kebaruan. Komunikasi ini berarti bukan semata‑mata berbicara ya, tapi juga kemampuan menyimak dan memahami satu sama lainnya.⁣⁣
⁣⁣
Mengamati berbagai startup yang jungkir balik mempertahankan usahanya ada benang merah yang tampak jelas. Tim yang bertahan dan mampu menghasilkan ide‑ide terbaik yang dieksekusi bertahap & semakin baik hasilnya hingga mendatangkan lompatan momentum yang tak terduga sebelumnya adalah tim‑tim yang berhasil memperbaiki kualitas komunikasinya.⁣⁣
⁣⁣
Menghasilkan sesuatu yang transformatif pada masa sulit adalah hal yang sering kali didapatkan sebuah tim kreatif untuk keluar dari sebuah jurang, melompat dengan kebaruan‑kebaruan luar biasa.⁣⁣
⁣⁣


Golongan Transformasional⁣⁣
Biasanya mereka bisa menemukan target‑target dan kebutuhan baru. Mengembangkan terobosan‑terobosan pasar yang belum ada sebelumnya. Mereka tau tempat bermain yang baru serta mengembangkan produk dan aset baru. Memang golongan ini adalah golongan‑golongan pemenang yang mampu merespon sangat baik dengan resiliensi serta adaptibilitasnya. ⁣⁣
⁣⁣
Golongan Adjacent⁣⁣
Beberapa golongan usaha dalam kelompok ini adalah usaha yang masih dalam proses mengembangkan usahanya dengan megejar jenis pasar yang mirip‑mirip dari kondisi eksisting dan penambahan beberapa produk baru atau asset tambahan.⁣⁣
⁣⁣
Golongan Inti⁣⁣
Kelompok usaha yang fokus untuk memenangkan usahanya masih pada optimisasi produk esksisting, dalam pasar yang ada saat ini dan bertahan dengan produk yang sama.⁣⁣
⁣⁣
Tidak ada yang salah dengan menjadi salah satu kelompok usaha ini, yang perlu dicermati adalah bagaimana kita dapat tumbuh semakin baik dengan bertransformasi yang konsisten. Salah satunya adalah dengan menumbuhkan tim yang inovatif, bisa dimulai dengan belajar berkomunikasi efektif, pandai menyimak dan mau memahami.⁣⁣
⁣⁣
#janganlelahberproses yaaa #agilitytransformation

OKRs & Model Bisnis


Diskusi malam kemarin dengan sebuah tim kami tentang sebuah buku yang akan kami terbitkan berikutnya. Pada satu titik ada pertanyaan tentang bagaimana sebuah bisnis dapat beradapatasi. Seru!🤸‍♂️🤸‍♂️

Jika melihat sebuah model bisnis, sebuah bisnis akan mudah beradaptasi jika Ia dibangun sungguh‑sungguh dengan tetap mengedepankan inovasi, dimana inovasi itu lahir dari beberapa komponen, Desirability + Feasibility + Viability , jika ketiga komponen ini tetap dipelihara dengan baik bisnis akan melahirkan kemampuan Adaptibility🏆

Desirability, dalam Model Bisnis ini berada di sisi kanan, dari Value Proposition hingga Customer Segmentation. Pada bagian inilah kita bermula, menciptakan sesuatu yang benar‑benar diinginkan, menghadirkan solusi dan berguna! Bagian ini penting mengeliminir asumsi yang sering kali kita over pede menyatakan produk kita bagus tanpa validasi😭

Berikutnya, sisi kiri, Feasible! Apakah secara teknis dan organisasi dapat dilalukan, apakah tim juga dibangun dengan baik dan berprogres menjadi sebuah super‑team yang mampu mengelola sumberdaya & jejaring mitra kuncinya? Bagian ini kerap terlupakan karena terlalu fokus dengan bagaimana menghasilkan produk yang laku. Padahal setiap produk yang inovatif dihasilkan dari sisi kiri model bisnis ini. Disisi ini adalah sisi dimana kesabaran kamu dites, apakah kamu sanggup membangun superteam yang keren?⁣👬👭

Terakhir, sisi bawah! Viablitas! Secara bisnis memang kita perlu memiliki kemampuan merancang pendapatan yang bersumber dari beragam saluran, selain itu mampu menghitung benar cost yang diperlukan. Nah disisi inilah kamu ditantang benar‑benar teliti, kreatif dan mau berhitung cermat, nah loh🤒

Yang menarik dari ketiga aspek ini, jika dibangun Ia akan melahirkan tiga macam inovasi yang menarik, yakni ⁣
1. Inovasi Fungsional⁣
2. Inovasi Emosional⁣
3. Inovasi Proses⁣

Jika saja ketiga ini dari hasil sebuah learning organization yang konsisten dijalankan Ia akan terus dapat berdaptasi, karena menghasilkan beragam kebaruan yang adaptif dengan kebutuhan jamannya.⁣

Selamat belajar!🚀🚀🚀 #agilitytransformation

Kemana Arah Kita?

Sebenarnya kemana arah kita? ⁣

Pertanyaan ini bisa jadi tidak muncul karena mungkin sering kali terdistraksi masalah‑masalah jangka pendek. Punya aktivitas jangka pendek itu penting, hanya jangan lupa startegi jangka menengah & goals jangka panjangnya.⁣

Mendefinisikan goals bisa dimulai dengan mendefinisikan Purpose, diikuti dengan merumuskan Visi & Misinya dimana goalsnya dibangun dengan prinsip;⁣
1) Dirumuskan dengan sungguh‑sungguh, ⁣
2) Dikawal prosesnya. ⁣
3) Turunkan Visi & Misi, ke tujuan‑tujuan strategis, quarter hingga hasil‑hasil kunci yang diharapkan.⁣

Sepanjang membangun goals, ada beberapa pengalaman yang bisa menjadi tips penting untuk diselami agar punya tim yang berprogres;⁣

1. Fokus dan komit pada prioritas. ⁣Buat goals yang jelas kemudian menurunkannya dengan membaginya pada empat tahap. Dampingi prosesnya, ⁣Tentukan 3 hingga 5 aktivitas terpenting, Tententukan maksimal 5 hasil kunci dari tiap tujuan yang diinginkan. Jangan lupa kuatkan kepemimpinan organisasinya sepanjang perjalanannya.

2. Selaraskan & sambungkan kerjasama tim. Bagian ini cukup menantang, hingga jika perlu lakukanlah beragam
insentif untuk tim, runtuhkan ego anggota tim yang silo, ⁣perkenankan sebagian inisiatif untuk tumbuh secara bottom up & selaraskan tim yang terlibat dalam pencapaian goalsnya.

3. Menurunkan goals menjadi taktik & hal‑hal teknis, yang perlu diperhatikan adalah;⁣ Bagaimana tiap kemajuannya diukur dan di re‑assest. Penting juga menumbuhkan keterbukaan & kepemilikan atas tujuan, melakukan aktivitas secara sinergi, terbuka dan terukur.⁣

4. Terakhir! Stretch for Amazing, ini artinya membuat peluang‑peluang untuk melakukan lompatan di masa datang, kita bisa memulainya dengan;⁣ memisahkan goals yang dapat dicapai dengan hal‑hal yang aspiratif, menciptakan lingkungan yang bisa mendorong semangat eksperimenal, Set goals yang ambisius tapi tetap realistis, dan yang paling penting adalah Arahkan pada hal‑hal yang eksponensial ketimbang incremental.⁣

Belajar berorganisasi, menyelaraskan tujuan dalam prosesnya selalu ada ongkos yang perlu dibayar, yang paling mahal ongkosnya adalah waktu dan konsistensi. Yuk lompat!⁣🚀🚀🚀 #agilitytransformation