Menajamkan lagi kemampuan berpikir desain, Design Thinking (DT). Jika membaca teori terkait DT memang kurang pol jika tak jua mempraktekkannya. Bukan sekedar workshop dan atau dalam kelas yaa, tapi sungguh‑sungguh mempraktekkannya dalam keseharian, pekerjaan / project‑project yang dilakukan. Proses ini jika dilakukan dalam keseharian memang perlu kesabaran dalam melakukan prosesnya yang bertahap, apalagi ada dua fase penting dalam pendekatan DT seperti mengacu pada model Double Diamonds.


Dikatakan sebagai Diamond karena prosesnya;
1) Divergen, proses berpikir yang diawali dengan membuka seluas‑luasnya wawasan baru, sudut pandang lain, opsi‑opsi berbeda dan beragam insght yang berbeda dari orang‑orang lain yang berbeda pemahaman atau pengalamannya. ⁣

2) Konvergen, mengerucutkan ragam gagasan dengan memilih/meramu ide‑ide yang ditemukan dengan cara memprioritaskan, memilih, memperbaiki, mengidentifikasi dan melakukan mengkonsolidasinya⁣
Fase‑fase penting DT meliputi ;⁣

Diamond ke‑1, bertujuan mendapatkan definisi permasalahan yang tepat, dipahami sebagai “Doing the right things”⁣
1. Discover (fase riset)⁣
Output: Temuan penelitian, dokumentasi dan temuan tidak terstruktur.⁣
2. Define (fase sintesis) ⁣
Output: Sebuah ringkasan akhir, atau yang diperbaiki, pertanyaan penelitian baru «How Might W» atau strategi.⁣

Diamond ke‑2, bertujuan menghasilkan solusi terbaik, dipahami sebagai “Doing things right” yang tahapannya meliputi⁣
1. Develop (fase ideasi); ⁣
Output: Sekumpulan ide, tesis strategis, konsep, draf desain pertama, visi atau prototipe pertama.⁣
2. Deliver (fase implementasi); ⁣
Output: Hasil: Produk akhir / solusi & jawaban atas tantangan awal ⁣

Ada3 hal krusial merujuk pada Nessler, 2018⁣
1. Ini bukan kerangka kerja yang selalu harus mirip, gunakan & sesuaikan dengan kondisi yang bisa diadaptasi dengan lingkungan.⁣
2. Bersiap untuk iterasi / memulai lagi dari tiap titik prosesnya, niatkan untuk belajar karena prosesnya tak terbatas.⁣
3. Seperti halnya kreativitas, “it is a never ending process” kreativitas adalah kebiasaan melakukan hal‑hal dengan cara baru untuk menumbuhkan dampak baru yang menjadi pembeda dalam hidup kita (Hyper Island, 2016)

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *