
Hari ini, ketika mengajar di Program MARS Universitas YARSI, saya merasakan sesuatu yang jarang hadir: sebuah ruang belajar yang benar-benar hidup. Para calon pemimpin rumah sakit ini datang bukan hanya dengan buku catatan, tetapi dengan kegelisahan, harapan, dan keberanian untuk berubah. Di wajah mereka saya melihat kesungguhan yang tidak bisa dibuat-buat, kesungguhan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik bagi ribuan manusia yang akan mereka layani.
Diskusi kami tidak sekadar tentang inovasi. Itu tentang tanggung jawab. Tentang bagaimana keputusan seorang direktur rumah sakit bisa menentukan apakah seorang pasien merasa aman, apakah seorang perawat merasa dihargai, apakah sebuah keluarga merasa didengar. Dan ketika para peserta mulai mengaitkan teori dengan realitas yang mereka temui setiap hari, saya melihat kilatan-kilatan kesiapan untuk memimpin dengan hati sekaligus pikiran.
Ruang belajar seperti ini selalu membuat saya rindu, tersentuh. Ada sesuatu yang terasa magical ketika orang-orang yang peduli berkumpul, membuka diri, dan mencoba menjadi versi terbaik dari dirinya demi orang lain. Jika energi seperti ini terus tumbuh, saya percaya masa depan rumah sakit Indonesia akan diisi oleh pemimpin yang bukan hanya cerdas mengambil keputusan, tetapi juga tulus menjaga martabat manusia, berlomba-lomba melahirkan kebermanfaatan.
@universitasyarsi 💙





No comment yet, add your voice below!