
Trofan;
Human-Centered Safety & Risk Analyst

Skripsi Trofan adalah perjalanan yang tidak bisa disederhanakan hanya sebagai penelitian akademik. Dalam proses empati, ia sengaja menembus batas kenyamanan dan turun langsung ke dunia yang sering dianggap rendah, kehidupan para pengelola sampah rumah tangga. Ia bekerja bersama mereka, memanggul sampah yang berat, merasakan bau yang menusuk, menyentuh sisa-sisa yang ditinggalkan orang lain, dan menyaksikan beban sosial yang mereka tanggung setiap hari. Dari kedalaman pengalaman itu, Trofan menemukan sesuatu yang mengubah dirinya: ia jatuh cinta pada profesi yang selama ini diremehkan. Sebab ia melihat bahwa “tukang sampah” bukan sekadar pekerja kasar, merekalah penjaga pertama keberlanjutan kota dan martabat lingkungan kita.

Transformasi Trofan terjadi bukan di meja skripsi, tetapi di lapangan. Ia datang dengan niat menyelesaikan penelitian tentang risiko K3, namun ia pulang dengan pemahaman baru tentang manusia. Ia belajar bahwa keselamatan kerja bukan hanya standar dan regulasi, tetapi bentuk penghormatan kepada orang-orang yang bekerja dalam kondisi keras yang jarang kita pikirkan. Ketika ia menyusun analisis HIRA dan merancang solusi melalui pendekatan Design Thinking, ia melakukannya bukan sebagai kewajiban metodologis, tetapi sebagai komitmen moral untuk melindungi mereka yang selama ini tidak pernah dilindungi.

Inilah yang membuat skripsi Trofan berbeda. Karyanya bukan hanya tentang mencegah bahaya, tetapi tentang keberpihakan, bahwa pekerjaan memungut sampah adalah profesi yang bermartabat, bahwa para pekerjanya adalah garda terdepan peradaban, dan bahwa ilmu pengetahuan seharusnya hadir untuk menegakkan martabat itu. Saya yakin masa depan Trofan akan dipenuhi kontribusi yang nyata dan manusiawi, karena ia telah menemukan inti dari sebuah pendidikan: bahwa pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang membuat kita peduli, berpihak, dan berani memperjuangkan yang sering kali tidak diperjuangkan.

Selamat melanjutkan proses eksplorasi tanpa batas @trofanafa
Dibimbing bersama Dr @kokoiwanagus dan Dr @dharmawan.dedy






No comment yet, add your voice below!